*ILUSTRASI
Namaku Michael umur 24 tahun dengan seorang istri bernama Jessica berumur 22 tahun, kami menikah 11 September 2004 lalu, belum dikaruniai anak, pernikahan kami itu masi terus saja menjadi bahan pembicaraan kami, walau setahun telah berlalu, kami selalu tertawa, dan tidak jarang kejadian itu membuat birahi kami bangkit, apalagi foto tersebut sekarang sudah beredar luas di internet, entah siapa yang iseng untuk menyebarluaskannya. Tapi untungnya lagi orang tua kami dapat memaklumi kejadian itu, saya tidak tahu apakah kalau ayah saya masih hidup bisa memakluminya atau tidak.
Tapi kejadian tersebut sudah berlalu, walaupun kalau diingat sangat menggelikan, bahkan pada saat menulis cerita ini kembali pun terasa sangat menggelikan, padahal sudah banyak yang mengingatkan kami, ?eh itunya turun tuh, naikin? teriak salah seorang teman, ?busyet deh, bagus amat tuh, sabar atuh malam pengantinnya? timpal yang lain. Kami hanya mengenyeritkan dahi tidak mengerti, sampai beberapa jepretan kamera, dan saat teman kami menunjuk ke arah dada sambil menggunakan bahasa tubuhnya untuk mengangkat gaun, barulah kami berdua sadar, tapi itu sudah terlambat, semua pengunjung sudah melihat dan foto pun sudah terekam, yang mengambil gambar kami pun sudah pulang tanpa bisa dicegah, sampai kami harus mendapatkan foto kami sendiri atas hasil karya orang tersebut melalui internet.
Ohya, kami belum dikaruniai anak bukan karena kami menunda memiliki anak, tetapi faktor kami berdua, rahim istriku ada sedikit gangguan yang menyebabkannya sulit untuk menerima sperma, kecuali sperma tersebut memang sangat kuat, dan sayangnya spermaku normal normal saja, bukan sperma super, sehingga kami belum bisa memiliki keturunan, kami pernah mencoba berobat ke Jerman, tetapi tidak membuahkan hasil, disamping sekarang kami juga agak sibuk menangani usaha kami di Indonesia, jadi kami tidak mencoba lagi berobat, kami hanya bercinta normal, dan berharap satu dari sekian milyar spermaku ada yang menjadi super sperma.
Dan seperti yang saya katakan, kejadian tersebut, selalu membuat gairah kami bangkit, maka pada tanggal 9 September 2005 kemarin kami berniat merayakan 1st anniversary kami dengan menginap selama seminggu di hotel mulia, tempat kami melangsungkan pernikahan kami yang begitu mewah dan ?tak terlupakan?.
?Hallo My sexy... hmm... gimana bagus ga??tanyaku, setelah kuhias seluruh ruangan dengan lilin, layaknya candle light dinner. Saya sudah menyiapkan ini dari pagi hari, karena memang saya meminta early check in, dan lilin baru kunyalakan setengah jam sebelum istriku masuk, kusuruh dia menunggu di lobby dulu. ?Waw.... I love it... ... I mm ... I just love it so...much thanks?kata istriku mengangguminya dengan segenap perasaan. Aku juga telah meminta ijin untuk memesan makanan, karena biasanya makanan berbau menyengat agak dilarang masuk ke hotel, tapi mungkin karena fasilitas suite kami lebih dilonggarkan. Kupesan Tony Roma?s baby back favoriteku dan blue ridge kesukaannya. Kami bersantap di meja makan suite kamar kami.
Sambil kami melihat kembali dvd pernikahan kami, yang tentu saja bagian ?itu? sudah diedit, begitu senang kami melakukannya. Kami merasa hal tersebut mengingatkan kami kepada memory memory ketika kami sangat kurang tidur, harus melakukan ini dan itu, tapi kami sungguh puas, sungguh bahagia, walaupun istriku terlihat sangat kelelahan saat itu. Kemudian kami mengingat kembali peristiwa itu lagi, dan membuat kami sangat turn on.
Setelah meniup lilin mati, kami membersihkan diri, gosok gigi dan lainnya, kami mulai bercinta, aku merasa hari itu aku sangat kuat sekali, sekitar 2 jam kami bercinta termasuk foreplaynya, istriku sangat terpuaskan, ?Jess, ah gimana kalau kita ekspos tubuh putih mulus kamu ini, pasti banyak yang senang, membuat semua orang senang, kamu cantik sekali, cantik banget sih...? kataku. ?Ah... i iya.. enak banget... uuh.. di ekspos gimana? Haha... kamu senang ya?? tanyanya. ?Iya Jess... buat anniversary kita...? kataku. ?Terserah kamu deh, hahaha... kamu emang seneng ya kaya gitu... emang ada ide??tanyanya lagi, ?Ide? Kamu serius? Ga papa nih?? tanyaku menyakinkan diriku sendiri, ?asal kamu seneng mike, kamu seneng ga? Kamu suka ga??, ?suka banget... suka bangett... ahh aku ada ide... ahh Jess aku uda mau keluar...?erangku. ?Iya Mike aku juga... ahh... teruss...? teriaknya. ?Kita panggil room service ya, buat siapin makanan Jess? kataku, ?tapi kitakan uda makan? tanyanya, ?bukan kita yang makan Jess... ahhh aku mau keluar... ahhhh....? teriakku. ?Ahh..... enak bangettttt Mike... hah...? erangnya.
Kupanggil sandwich dari room service, dan sekitar setengah jam-an suara bell pun berbunyi, ?Room Service? kata orang luar itu. Kubukakan pintu, aku sudah berpakaian lengkap, ?Sandwich pak...?, ?iya benar, bawa masuk deh? kataku. Kemudian dia masuk, menyiapkan di meja makan, ?Mas, jangan taruh di meja makan deh, bawa ke dalam kamar aja.? kataku. ?Oh baik pak.? Kemudian dia menggeser pintu kamar tidur, ?ah aduh.. ah sorry pak? katanya kemudian langsung membalikan badannya. ?Nama kamu siapa??tanyaku, ?A..Adi pak.? jawabnya cepat. Adi ini memiliki tinggi yang kurang lebih sama sepertiku, mungkin dia lebih tinggi, aku 170 dan mungkin dia ada 175 cm, kulitnya sawo matang kehitam hitaman, sedangkan kulitku putih tetapi tidak seputih istriku yang memiliki tinggi 162 cm dengan ukuran dada 34c mendekati d, tetapi cup c terasa sangat pas untuk dadanya, c agak sedikit besar. Tubuhnya sangat proposional, dengan perutnya yang rata.
?Adi, kamu masuk aja, duduk disana? kataku sambil menunjuk sofa di kamar tersebut. ?Hm.. ta... tapi?katanya terbata bata, melihat seorang perempuan berusia muda, putih cantik, sedang tidur tanpa busana, walau tertutup selimut. Kemudian aku maju, masuk ke dalam kamar, duduk di pinggiran kasur, menarik tubuh istriku yang sangat cantik dan menawan itu, beserta selimutnya, ?Jess, jangan pura pura tidur donk, katanya mau liatin orang makan. Nih orangnya uda dateng nih? kataku yang langsung mempermalukan istriku. ?Ah.. hm.he.?istriku terlihat salah tingkah. ?Ayo donk, ngomong langsung ke masnya, namanya Adi tuh? kupojokkan lagi Jessica.
?Eh..hmmh.. mm...mas.. A..Adi, saya mau lihat cara mas makan sandwich donk.? kata Jess. ?Nah kan denger sendiri kan mas? Ayo di makan? desakku. ?I...iya pak? lanjutnya. Dan tanpa ragu ragu lagi dia duduk di kursi terdekat, bukan di sofa tempat kutunjuk. ?Oh ya, sebelumnya, kuperkenalkan nama istriku Jessica, dan saya Michael? kataku memperkenalkan diri.
Kutarik selimut istriku sampai terbuka semua, dan kutarik dia bangun kemudian aku duduk di kursi yang bentuknya sama, dan istriku duduk di tangan kursi tersebut, posisi kursi kuletakkan sedemikian rupa sehingga aku sangat yakin pelayan ini mampu melihat seluruh tubuh istriku. Kutarik paha kiri istriku sehingga pemandangan terindah vaginanya terpampang jelas ke arah room service tersebut.
Ia terlihat sangat tidak tenang, gelisah, bingung sambil tetap memakan sandwichnya dan menelan ludah, seakan tak percaya, sedang mimpi apa dia.
Istriku merangkul bahuku, jemari kirinya menekan bahu kiriku, tampaknya ia juga gelisah, canggung, malu dan sebagainya, sedangkan rudalku sudah mulai naik lagi, lalu keheningan di pecahkan oleh dering telephone, aku mengangkatnya. ?Hallo, ..hm ya ... ini benar .. oh sudah pak, sudah datang, ohya sebelumnya maaf, memang dia belum saya suruh balik karena saya maunya setelah selesai makan langsung dibawa piringnya, jadi memang masnya saya suruh tunggu disini, ga apa ya... maklumkan ya.. oh ya,,oke.. makasih ya.? ?KLik? kututup telephonenya, ?hehe.. ditelfon sama room servicenya? kataku menjelaskan, Cuma istriku yang melihat kearahku, sedangkan mas Adi tampaknya sudah tak perduli lagi siapa yang menelephone, ia pandangi tubuh istriku tak ada habis habisnya, seperti serigala lapar. Aku senang melihatnya seperti itu, biasanya saja kalau istriku berbusana, setiap pria normal baik single, pacaran maupun yang sudah beristri pasti meliriknya lama lama, menelan ludah bahkan sampai kepalanya ikut berputar, apalagi ini. Sampai kayak orang mati.
Masih teringat olehku beberapa waktu yang lalu ketika aku bersama istriku ini pergi ke sebuah plaza elite, ia memakai tank top yang agak sexy dengan rok yang agak mini, memperlihatkan jenjang kakinya yang putih mulus, membuat yang melihatnya ingin jongkok ke bawah dan melihat isi dalam roknya. Sedangkan bagian atasnya membuat orang yang melihatnya, ingin mendongakkan kepalanya lebih lagi agar bisa melihat bulatan indah istriku. Disamping pria ? pria biasa yang lebih kalem hanya menatap lama lama wajah istriku, untuk disimpan dalam memori otaknya, agar bisa berfantasi meniduri istriku.
Sedangkan room service yang satu ini sangatlah beruntung, hanya melihat seperti itu terasa spermanya ingin muncrat keluar. Di otaknya sedang bekerja berbagai fantasi yang mungkin dilakukan untuk meniduri istriku ini.
Tampaknya ia sudah selesai makan, walau agak berantakan. ?Mas, bisa tolong foto in kita gak?? tanyaku sambil menyerahkan kamera digitalku. ?... o.. oh ..ya..ya..bisa bisa? katanya terbata bata diakhiri dengan sok yakin.
Aku pangku istriku, ?tzing...? suara jepretan kamera digital. Beberapa fotopun diambil, beberapa terasa sangat vulgar, karena aku menekan kedua payudara istriku yang putih, menarik kedua sisi bibir vagina istriku sehingga melebar dan memposekan dirinya memeras payudara dan membuka vaginanya. Sedangkan sang fotografer tampaknya sangat frustasi.
?Oke deh segitu dulu, hm... ohya sebagai kenang kenangan, mas foto sama istriku gih, aku mau ambil beberapa? kataku menawarkan. ?Ok Ok sip pak?jawabnya langsung tanpa basa basi lagi. Awalnya ia berpose disebelah istriku dengan malu malu senyum. Kemudian saat kuarahkan untuk lebih panas, memegang kedua buah dada istriku, dengan sangat bernafsu ia meremasnya kuat kuat sehingga saat di ambil gambarnya terlihat wajah istriku yang meringgis kesakitan dan wajah si Adi yang tersenyum sangat puas. ?Aw, jangan kenceng kenceng donk pegangnya mas? kata istriku sedikit dongkol.
Setelah sesi pemotretan selesai, istriku memberinya tip seratus ribu rupiah, dan menyuruhnya agar setiap hari jam 09.00 pagi agar mengantar makanan, tentu saja dengan menelephone ke kamar kami terlebih dahulu, sehingga kami tahu apa yang ingin kami pesan.
Maka untuk tujuh hari kedepan telah diputuskan mas Adilah yang menjadi room service special kami. Kami juga memikirkan ide bagaimana selanjutnya menggoda dengan tubuh istriku ini.
*********
Jam menunjukan pukul 8 pagi, pengalaman tadi malam benar ? benar berkesan sekali bagi kami, ?TRING..... TRING....? ?ya, hallo. Oh ya.. hmm untuk menu kali ini kami mau pesan chicken cordon bleu 2 dan satu menu lagi terserah mas Adi mau pesan apa, nanti kita makan bareng saja.?
?Loh, terserah saya mau pesen apa nih pak??
?Hah? Iya terserah mau pesan apa, pesan saja yang mas Adi sudah pengen coba dari dulu, gak usa malu malu, apa aja. Asal nanti bisa lebih bagus dari kemarin lagi, hehehe... ya, oke...?
?Waduh, makasih banget ya pak... sebentar lagi saya kesana?katanya mengakhiri telephone
Jessica, istriku sedang berendam di Jacuzzi kamar mandi, ia bersih bersih dan dandan secantik cantiknya, karena rencananya kami ingin shopping di plaza Senayan, yang tidak jauh dari sini. Begitu ia keluar dari kamar tidur, aku yang berada di ruang tamu kamar suite ini benar benar tercengang, tiba tiba ada perasaan tidak rela membagi istriku yang cantik ini, ia begitu menawan, begitu menggoda, benar benar cantik sekali.
Belum sempat aku balik ke pikiran nyataku, bel kamar pun berbunyi, aku tersadar, lalu aku biarkan room service itu menunggu, ?Jess, kamu... cantik banget... gila.. Wow, really.? Aku tersenyum, aku sungguh sungguh mengucapkannya. ?Thank you ya? ia membalas senyumku, manis sekali. Bel kamar kembali berbunyi, ?Room Service.. room service pak? ?Tok, tok, tok?. Aku menjadi sedikit kesal dengan gangguan tersebut, ?Iya iya sabar? kataku, aku menjadi menyesal menyuruhnya datang, memesankan makanan untuknya, dan berpesan kepadanya agar lebih hot kepada istriku. Aku merasa seperti orang bodoh saja. Kesal sekali.
Aku bukakan pintu, ia pun masuk, ?Selamat pagi pak.? senyumnya ramah, tetapi ada maunya. ?Iya, masuk.? kataku sedikit jengkel, aku yakin ia menyadarinya. Terlihat dari wajahnya yang tadinya tersenyum, menjadi agak kecut sedikit. Tapi ia terus masuk, dan bertemu dengan istriku.
Tidak salah memang mataku, ia juga sangat tertegun melihat Jessica. ?Wow, ibu cantik sekali.? katanya. ?Ah jangan panggil ibu donk, kesannya tua banget deh gue! Gua baru umur 23 kali? istriku menjawab dengan sewot, tapi tetap tersenyum, ?tapi makasih ya pujiannya? lanjutnya lagi.
?Aih Chicken cordon bleu ya? Wah Mike, lu emang tau apa yang gua mau.? kata istriku. ?Iya donk, hehehe... ini abang yang lu mau juga gua bawa sekalian hahaha? sahutku yang langsung kusesali. Memang sih di hati penuh kesal dan sesal, tapi tiba ? tiba jadi bergairah lagi, jadi ingin melihat istriku yang lagi cantik cantik ini bersetubuh.
Aku lihat Adi memesan tenderloin steak, dan segelas wine. ?Sialan juga nih orang, pinter juga mesennya? umpatku dalam hati. Setelah selesai makan, istriku hendak membersihkan diri, ?tunggu Jess, ngapain coba cuci mulut, ntar juga cuci lagi.? Kata si Adi, yang membuat kami berdua sedikit terkejut, karena ia sudah mulai berani, mungkin dari kemarin sudah dipikirkan banget. Tapi kata kata itu membuatku turn on juga, begitu pula istriku, yang langsung berbalik dan duduk kembali, ?emangnya kotor kenapa mas?? tanyanya.
?Hm karena kalian nginap disini masi ada sekitar 6 hari lagi, gimana kalau hari ini kita main oral aja?? katanya langsung. Aku terdiam, istriku melihat ke arahku, senyum senyum memelas, akhirnya kuiyakan saja. ?Oke, tapi tunggu aku mau ambil handy cam dulu? kataku.
Kunyalakan Handycamku, kuarahkan ke makanan yang baru saja kami lahap, bon makanannya, wine yang dipesan Adi, yang baru sedikit sekali diminumnya. Kemudian kuarahkan ke wajah istriku yang cantik, ke pakaiannya yang saat itu memakai rok pendek dan baju T-shirt warna abu abu yang ada resleting ? dari bajunya. Dadanya terlihat membusung, kemudian pusarnya yang sedikit terlihat. Lalu kuarahkan perlahan ke wajah sang room service yang minta isrtiku melakukan service blow job kepadanya. Yah hanya sekilas, karena aku tidak beminat terhadap pria.
Kemudian istriku berlutut dihadapannya, membuka resleting celananya, ia mengeluarkan penis pria tersebut, kemudian mengulumnya, ia katakan terasa asin dan masih berasa rasa chicken cordon bleu di lidahnya. Istriku mengeluarkan segala tehnik mengoralnya, menservice baik baik, pria room service ini. Kejadian itu terus kushoot, batang penisku pun naik, dan mereka melihatnya sambil tertawa, mereka dapat melihatnya karena aku hanya memakai kimono tanpa daleman.
?Oh.. iya..Jess..ah lebih dalem lagi? teriak si Adi. Tampaknya Adi ingin melakukan deep throat terhadap isrtiku, benar dugaanku. Untung istriku mampu melakukan hal itu, walau aku sendiri belum pernah merasakannya. Liur liur saliva yang biasa terjadi kalau melakukan deep throat pun terjadi terhadap Jessica. Liurnya menjadi sangat banyak ketika penis Adi keluar dari mulutnya. Kemudian dimasukkan lagi dalam dalam, terus berulang. Baju istriku basah terkena liurnya sendiri. Sementara rambutnya sedikit acak acakkan karena ditekan oleh Adi. ?Ah... aku dah mau keluar... Oi Michael, Mike, ato siapa kek nama luh, gue da mau keluar di mulut istri luh... enak banget...? teriaknya, aku jadi tertegun, aku benar benar sangat nafsu sekali.
CROOOOTTTT.... sperma Adi muncrat di mulut istriku, di wajahnya, dan di bibirnya. ?Ahh... enak banget...? erangnya. Ia ngos ngosan, tampak capai sekali. Keringat bercucuran, ia buka bajunya. Menenangkan pikirannya.
Aku sudah tidak tahan, istriku terlihat mempermaikan spermanya dimulutnya dihadapan kamera, kemudian menelannya. ?Enak...? katanya sambil tersenyum. Dan melirik ke Adi yang tersenyum kepadanya. ?Di, pegang nih handy cam? kataku ke Adi. Kubuka celana dalam istriku, kuperlihatkan vaginanya ke arah handy cam yang di pegang Adi, ?gila nih di, basah banget, gara gara luh. Thanks banget ya, sekarang giliran gua? kataku.
Kemudian aku pun langsung menyetubuhi istriku, sedangkan Adi merekam, ia fokuskan ke istriku, wajah istriku yang masih belepotan ludah dan sperma, kemudian ia naikkan kaos istriku, dibantu olehku, sehingga dadanya terekspos jelas. Aku terus mengenjot tubuh Jessica istriku. Sedangkan Adi meremas remas dada istriku sambil tangan yang satu lagi tetap merekam. Terus ke arah vagina istriku.
Aku naikkan tubuh istriku, kubuka semua kaos istriku, branya juga kulepas semuanya, kemudian kubuka jendela kamarku, kutempelkan dada istriku ke jendela, kugenjot dari belakang, sedangkan Adi merekam dari sisi kiri, merekam dada istriku yang tertekan ke jendela, Adi juga merekam pemandangan luar, yang tidak begitu ada pemandangan karena Cuma ada langit langit biru dan gedung gedung bertingkat saja.
?Terus, Mike... enak banget.. hoh!! Ah!!!! Eahhhhh...... Ahhhh? erang istriku, tampaknya ia sudah orgasme. Kulanjutkan memompanya, terus dan terus, sampai aku juga berejakulasi di dalam rahimnya.
Tampaknya si Adi cukup bersabar, ia tidak langsung menyetubuhi istriku hari itu, ia hanya meminta celana dalam istriku itu. Dan meminta istriku pergi shopping tanpa menggunakan celana dalam. Dan kami pun setuju dengan rencananya tersebut.
Di plaza senayan kami membeli cukup banyak pakaian, istriku juga membelikan beberapa pakaian untuk Adi, tapi tentu saja Adi mengambilnya setelah ganti shift, dan kami memberikannya saat di parkiran. Karena mungkin manajemen hotel tidak mengijinkan pemberian tip berupa barang, mungkin takut disangka mencuri.
*****
Keesokan harinya, setelah memesan nasi goreng special ala Mulia, lagi lagi si Adi punya ide gila, ia menyuruh Jessica untuk tidak menghabiskan dulu nasi gorengnya. Dan kali ini, setelah melakukan deep throat dengan teknik baru, yaitu menaruh piring nasi goreng Adi yang sudah habis, kemudian di atas piring kosong tersebut ditaruh celana dalam bekas istriku yang kemarin, dan kemudian nasi goreng sisa istriku ditumpuk ke atas piring Adi yang sekarang berisi cd kemarin yang dimintanya.
Tentu saja saliva orang yang melakukan deep throat itu berlebihan sekali dan jatuh diatas nasi goreng itu, dan pada saat mengeluarkan, Adi menyemprotkan seluruh spermanya ke nasi goreng tersebut. ?Wuih enak banget nih....? katanya. Aku masi bingung apa maksud semua ini, walau aku menerka nerka, akankah ia menyuruh istriku memakannya, dan apakah istriku mau melakukannya?
Terjawab sudah, ia memang menyuruh istriku memakannya, tapi yang tidak kuduga istriku tanpa meras jijik atau disuruh dua kali langsung melahapnya, aku merasa aneh, melihat istriku yang cantik kok mau maunya melakukan hal tersebut, ?eh kel, hari ini jangan setubuhi istri kamu ya, kamu onani aja keluarin ke nasi goreng itu juga, cepetan sebelum nasi gorengnya abis. Jangan oral juga ya? katanya, ?sini aku rekamin? sambungnya.
Anehnya kuturti juga, aku onani semaksimal mungkin agar cepat keluar, dan akhirnya keluar juga, berbarengan dengan sendok terakhir istriku, dan spermaku hanya terkena sedikit saja nasi goreng tersebut. ?Oke, karena uda abis, yang di piring ga usa diabisin spermanya, aku lap aja pakai cdmu? kemudian setelah dia melapnya. ?Hm.. sekarang kemana? Jangan lupa pakai cd ya, pakai yang ini aja, ganti cd kamu yang sekarang!!!? perintahnya.
?Tu..tunggu, tunggu...? seolah mendapat kesadaranku kembali, ?Adi, ini sudah berlebihan, saya itu panggil kamu, Cuma buat kita have fun doank, bukannya kasi kamu wewenang buat perintah kita. Lagian kamu harusnya bersyukur, tapi sekarang kok malah jadi begini sih?!? protesku, karena sudah agak kesal juga. ?Oh.. hm.. maaf pak, saya jadi keterusan sama fantasi saya...maaf banget ya.. pak. Saya pikir ini Cuma variasi aja, hehe.. maaf pak sekali lagi, tapi jangan dilaporin ya ke atasan saya. Besok besok terserah bapak deh maunya gimana. Maaf pak? katanya dengan perasaan yang tidak enak. ?Ya sudah ga apa, hmph... besok nanti liat gimana lah, seperti biasa deh telphone dulu!? kataku ketus. ?Oh iya pak, baik? katanya lagi sambil senyum senyum. ?Udalah Mike, gitu aja kok, ya uda nih buat kamu? kata Jessica sambil menyerahkan uang seratus ribu. ?Ma... makasih bu? katanya, ?uda dibilang jangan panggil ibu, gimana sih. Panggil nama aja lah, lebih enak? kata istriku. ?Oh iya, lupa, maaf bb.. maaf non, eh Jess.. makasih ya? katanya kembali. Sulit memperkirakan umur Adi, mungkin sekitar 28 sampai 30 an. Tetapi tubuhnya cukup berisi juga. Kemudian ia pergi meninggalkan kamar kami.
Akhirnya aku dan istriku pergi ke plaza senayan lagi untuk nonton film. Dan tentu saja Jessica, istriku, tidak menggunakan celana dalam kotor itu.
*****
Tring.... Tring.... Tring...
?Ha.. halo...?
?Room Service....?
?Oh.. mmh... Adi.. waduh... jam berapa ini..?? aku mengucek ngucek mataku, aku masih mengantuk sekali, kulihat jam menunjukan pukul 04.30 pagi, ?di, ini baru jam setengah lima pagi, kan aku uda bilang jam 8 atau 9 an, biasanya juga gitu kan??
?Oh ini non Jessica yang minta...? katanya.
?Non..!? uda merrit kok dipanggil non sih?? kataku
?Hehehe... abis masih muda n cantik sih, emang salah saya panggil ibu. Panggil non aja deh. Gini pak, ini ada complimentary dari kami, morning drink, hm... non Jessicanya mana pak? Masi tidur ya? Ga apa pak, nanti kita antar aja?katanya lagi.
?Hm.. Jess, kamu yang suruh dia dateng pagi pagi gini?? tanyaku ke istriku, setelah melihat dia mengeliat membuka sebelah matanya. Tapi kemudian ia tertidur kembali, mungkin karena masih mengantuk, aku hanya mendengar gumamannya, seperti kata ?ga..? mungkin memang dan seharusnya memang istriku tidak mungkin memanggil room service sepagi itu.
Karena sudah terlanjur bangun, aku langsung sikat gigi dan cuci muka, tidak lama bell kamarpun berbunyi. ?Room service...? suara Adi dari balik pintu, kubukakan pintu, ?ei di, pagi amat luh dateng, itu istri gua, gua uda tanya, nggak pesenin luh dateng pagi pagi kali.? Kataku, ?oh iya hehe.. inisiatif pak...? katanya yang langsung kupotong, ?inisiatif inisiatif, inisiatif pala luh, lain kali jangan gitu donk, orang masi ngantuk banget, pake bilang istri gua lagi yang nyuruh! Gimana sih?? kataku sambil mempersilahkan masuk.
?Hehe.. maaf banget pak, ini... kan bapak, pesan seminggu, dan selama seminggu, bapak sangat jarang banget, menggunakan fasilitas disini, padahal kan bapak pesan yang suite, dan bapak jarang breakfast, dinner dan quick lunch di hotel ini, padahal uda termasuk pembayaran bapak, bahkan menggunakan kolam renang, fitness center, lap tennis apalagi jacuzzi yang deket swimming pool. Dan sampai saat ini juga complimentary massage juga ga dipakai, makanya kami mungkin akan mendiscount bapak, dimana seharusnya bapak menginap 7 hari 6 malam, menjadi 10 hari 9 malam...? katanya menjelaskan, ?hm.. emang bisa begitu ya? Dulu dulu saya nginep disini ga pernah gitu...? tanyaku untuk meyakinkan, ?dan apa hubungannya ama morning drink ini? Maksud gua dini hari drink...? kulihat jam baru pukul 5 lewat10 menitan.
?Hehe.. justru itu pak, ini sebagai awalnya, selain itu ini ada roti panggang isi telur... silakan dinikmati dulu pak, dan ini juice kami yang special buat bapak ama Jessica...? katanya. Saat kulihat roti tersebut, perutku juga jadi lapar, maka kuputuskan untuk menyantapnya saja. Selagi aku makan, Jessica keluar dari kamar tidur kami, ia juga terlihat masi ngantuk, memakai baju tidurnya yang berwarna biru langit mengkilap, membuatnya sangat sexy. ?Ada apa sih, ribut amat....?katanya. ?Oh non Jess, uda bangun, sorry ngebangunin...? kata Adi.
Aku masih menyantap makanan ku, ketika Jess sedang di kamar mandi, mungkin cuci muka dan sikat gigi, atau mandi, aku tidak tahu. Setelah selesai makan, dan ngobrol ngobrol dengan Adi, aku baru tau ia lulusan universitas, dan sebenarnya ia memang suka kerja di perhotelan, dan restaurant, dengan mengambil room service di hotel, ia bisa menyangkup 2 pekerjaan yang disenanginya, restaurant dan hotel. Ia punya cita cita mendirikan cafe sendiri. Tapi tentu saja itu perlu waktu yang agak lama, dan ia senang bisa kerja di hotel berbintang lima yang paling bergengsi ini, walau seperti kebanyakan perusahaan, dimana perusahaan yang bagus dengan reputasi yang baik, memiliki gaji yang kurang memadai tetapi akan punya referensi yang sangat bagus.
Setelah Jessica selesai mandi, Adi menawarkan makanan tersebut, tapi mungkin karena Jessica tidak terbiasa makan sepagi itu, ia menolaknya, ?buat nanti aja deh...? kata Jessica. ?Hm... oh iya non, eh Jess, mau minta tolong donk, hehe.. bisa ga ngajarin gimana copy dvd dari handy cam itu ke dvd buat player...? kata Adi. ?Hah? Buat apa? Hm ... yah musti punya program nero, nih aku ada bawa laptop, ya uda sini aku ajarin deh? katanya. ?Oh iya ini aku juga uda siapin dvd kosong..?kata Adi, ?Jee buat apa, kita juga ada kalee... hehehe lucu lucu aja yah...?kata Jessica.
Aku daritadi diam saja mendengarkan percakapan mereka, mungkin karena aku kepagian bangun, mataku terasa sangat berat sekali, aku benar benar mengantuk sekali....
Kubuka mataku perlahan... mataku berkunang kunang, samar...
To Be Continued...
0 Comments
Posting Komentar