*ILUSTRASI

Lalu Winda pun bicara pada istriku, “Tahan lah birahimu..! ingat syarat ku !... nanti giliranmu ketika Aryo menyetubuhimu di depan suamimu langsung ... “

Setelah istriku duduk kembali bersandar di samping Winda, terlihat wajah kecewa istriku. Aku tau, gairahnya tertahan. Aku tau bila istriku sangat menginginkan bersetubuh, memek istriku ingin segera merasakan kontol, memeknya sangat gatal, dia menginginkan kontol untuk meluapkan hasrat birahinya yang tertahan setelah melihat adegan persetubuhan ku dengan Winda jelas terlihat di depannya sendiri, terdengar erangan, rintihan, desisan dan desahan aku dengan Winda tanpa batas penghalang sedikitpun.

Winda kembali berkata, “Rini ... ini bagian dari variasi seks yang belum kamu rasakan, kamu harus tahan gairah mu beberapa hari, hingga hari itu datang ... rasakan pedihnya, rasakan kebingungannya, rasakan kekecewaanmu, rasakan gejolak dalam dirimu, rasakan gelora api birahimu membakar tubuhmu, pendamlah semua itu..! ucap Winda dengan jelas dan terdengar seperti suatu doktrin seks liar.

Ku lihat istriku tertunduk, tangannya meremas kuat sprei tempat tidur ini. Ku alihkan pandanganku ke Winda, dia tersenyum pada istriku walaupun istriku tidak melihat senyuman Winda karena kepala istriku masih tertunduk dan matanya terpejam.

Aku berusaha untuk memahami maksud dan tujuan Winda tetapi ketika aku berpikir tiba-tiba Winda bangkit dan membawa istriku kembali ke kursi itu dan mengikatnya kembali dengan kuat. Lalu aku pun bangkit setengah berbaring dengan bertumpu pada siku tanganku melihat Winda yang hendak dilakukannya kepada istriku. Setelah Winda mengikat istriku di kursi yang dihadapkan ke arah tempat tidur, Winda datang ke arahku, dia merangkak padaku menuju kontolku, ku buka kedua kaki ku secukupnya dan ku lihat ke tempat istriku, tampak mata istriku memandangku dengan sayu.

Lalu ku alihkan pandanganku ke Winda yang sedang mengelus lembut kontol ku, ku rasakan Winda mengelus kontol ku dengan sangat lembut “Oooouuuhh ... “ desah ku dan terasa ngilu ketika Winda mulai mengulum kontol ku, “eemmmppphhh ...ssslllrrrppp...aaahhh” desah Winda sambil melihat dan terseyum sinis ke arah istriku.

Kemudian ku elus lembut rambut dan kepala Winda sambil aku masih bertumpu pada satu sikut tangan ku. Lalu jilatan Winda mengarah ke perut sixpack ku, lalu lidahnya diteruskan ke arah dada bidang ku lalu ke leherku dan bermuara melumat bibirku sambil tangannya terus mengocok lembut kontol ku, “mmmppphhh ... ssslllrrrppp ... mmmpphhh “ desah kami berdua yang terdengar jelas dan dapat dilihat langsung oleh istriku.

Kami saling bergumul dan bercumbu mesra seperti layaknya suami istri, lidah kami saling menari di luar mulut kami, jelas terlihat oleh istriku, lalu kami saling menyedot lidah, “Sllllrrppp...” suara hisapan lidah kami.

Lalu ku picingkan mataku ke arah istriku, dia tampak membuka mulutnya dan sesekali mengeluarkan lidahnya.

Lidah kami dan mulut kami terus bergumul mesra dan liar “Aaaaahhh ...” desah Winda saat melepaskan lumatannya pada bibir dan lidahku.

Setelah kami saling melumat liar dan Winda terlihat binal, Winda mengajak diriku masuk ke kamar mandi, ku lihat Winda kembali tersenyum sinis pada istriku sambil menarik lengan ku untuk masuk ke kamar mandi bersamanya, ketika aku akan menutup pintu kamar mandi, Winda melarangnya, “Biarkan tetap terbuka ... buka lebar pintunya .. supaya dia mendengar erangan kita ketika bercinta ... “

Kemudian aku dan Winda menuju tempat shower dan tubuh ku pun diguyur shower “Aaaaahhh... “ erangan ku, guyuran shower ini terasa sangat menyegarkan tubuh yang cukup melelahkan ini, sehingga perlahan-lahan tenagaku pulih kembali dan terasa segar.

Winda mengambil sponge sabun dan menyabuni tubuhnya yang mulus dengan gerakan gemulai yang menggairahkan. Tubuh kami yang berhimpitan dibawah shower membuat gairahku bangkit dengan cepat. ”Aku sabuni ya…!” kataku sambil meraih sponge dari tangannya, Winda tidak protes. Lalu kusabuni tubuh mulusnya, darahku kembali berdesir ketika menyabuni tubuhnya, dan perlahan-lahan Kontolku berdiri tegak.

Perubahan pada batang kontolku rupanya diperhatikan oleh Winda bos istriku yang cantik dan seksi ini. “Ihhhh…., ini barang memang hebat….!! Ngga ada capenya….!” Ucap Winda sambil tersenyum manja dan penuh gairah. Dalam hatiku bergumam, “Aku yakin istriku bisa mendengar dengan jelas karena suara gemercik air shower saja bisa terdengar apalagi suaranya...”

Kemudian tangan Winda meraih batang kontolku dan mengocoknya. “Aaaahh ... kocokan mu lembut ... aaahhh “ desahku, sementara Winda mengocok batang kontolku, tangan ku pun sudah tidak lagi menyabuni tubuh mulusnya namun lebih banyak meremas buah dadanya yang montok. “Aaaahhh ... Jarwooo nakaaal ... aaahh .. remas-remas susu bos istrinyaaaa ... aaaahhh ...” ucap Winda yang terus membakar birahi istriku di kamar tidur yang terduduk dan terikat.

Acara mandi bersama telah berubah manjadi percumbuan di kamar mandi, semakin lama percumbuan kami berdua maka pikir ku akan semakin panas membara membakar gairah seks istriku, hingga seketika terdengar sayup-sayup nafas istriku memburu dipacu oleh nafsu yang menggebu-gebu.

Batang kontolku semakin keras dan tegang dan menampakkan urat-uratnya. Ku dorong tubuhnya agar menyandar ke dinding kamar mandi. Kutekuk kakiku dan dia membuka kakinya, kuarahkan batang kontolku yang sudah mengacung kaku namun agak sulit karena aku belum terbiasa dengan tubuh Winda yang agak pendek beberapa centimeter dibanding tubuh istriku.

Winda pun meraih batang kontolku dan mengarahkan agar kepala kontolku tepat berada di liang memeknya, setelah ku rasa pas, aku mulai mendorong pantatku. Blesssshhhhh….. “Aaaahhhh ... Jarwooo ... kontol muuu masuk lagiiii ... aaahhh ... entot memek ku Jarwoooo .... aaaaahhhhh “ rintihan dan erangan cukup keras diperdengarkan Winda pada istriku, lalu batang kontolku mulai meyeruak memasuki liang memeknya yang serasa seret karena terkena air dingin namun memberikan sensasi nikmat yang beda.

Akupun mulai mengayunkan pantatku untuk mengocok-ngocok batang kontolku di dalam liang memeknya. “Ah… ah…. Ah…Jarwooo.. ah..ah.. entot terus .. ah..ah “ erangan nikmat yang khas terus diperdengarkan oleh Winda.

Bercinta dibawah shower, menimbulkan sensasi nikmat tersendiri, dan kami betul-betul menikmati persetubuhan itu hingga akhirnya tubuh Winda melenting kaku dengan kaki terjinjit dan menjerit “Aaaakkkkkhhhh…Jarwooo… aku sampaaaaaai ... AKKKHHHHH ..” rupanya Winda sudah meraih puncak orgasme di kamar mandi ini.

Kupeluk tubuhnya agar tidak jatuh dengan mempertahankan agar batang kontolku tidak lepas dari liang memeknya. Kuciumi bibir dan lehernya dengan penuh nafsu. Tapi, Winda mendorong tubuhku agar aku duduk di closet duduk. Akupun duduk dengan batang penis yang masih mengacung tegak.

Lalu Winda mengangkangiku dengan posisi kedua pahanya berada dipinggir kiri dan kanan pinggulku. Secara perlahan dia menurunkan pantatnya dan Blesssshhhh.., batang kontolku menyeruak liang memeknya dan menyusuri dinding liang memeknya yang tak henti-hentinya memberikan rasa nikmat yang luar biasa.

Winda menekan pantatnya hingga seluruh batang kontolku amblas tertelan oleh liang memeknya. Winda menekan terus hingga batang kontolku masuk sedalam-dalamnya. Dan mendiamkannya sesaat, “Aaaah ... Jarwooo ... kontol mu panjang, besar dan keraaaaaasssss ... aaaaahhh urat-urat kontolmuuuu ... bikin memek akuuuu ...aaaahhhh .. gataaaal ...aaaahhh “ ucap Winda dengan keras disertai desahan nikmat khasnya.

Kemudian secara perlahan, Winda menggerakan pantatnya keatas-kebawah hingga batang kontolku mengocok-ngocok dinding liang memeknya, “Aaaah ... Jarwooo ... aaaah ... aaaahhhh ... nikmaaaaat .... kontol muuuuu ... aaaahhh ... keraaaaaaaasss ... lebih keras dari suamikuuuuuu ..... aaaahhhh...“ ucap Winda memprovokasi birahi istriku dari dalam kamar mandi.

Kedua tanganku membantu gerakan tubuh Winda dengan mengangkat pinggangnya ke atas kebawah. Erangan nikmat kembali diperdengarkan Winda “Ah… ah … ah… jarwoo.. ah.. ah .. ah..” dengan nafas yang terengah-engah oleh nafsu yang menguasai dirinya.

Semakin lama gerakan pantat Winda berubah menjadi lonjakan-lonjakan yang cepat tak terkendali dan akhirnya kedua tangannya mencengkram bahuku dan menjerit sambil melentingkan tubuhnya “Aakkkkkkh … Jarwoooo ... aku dapat lagiiiiiiiii … AAAAKKKHHHHH ..” Rupanya Winda telah memperoleh orgasmenya kembali.

Winda menghempaskan tubuhnya dengan memeluk erat tubuhku. Baru ku sadari tubuh Winda itu benar-benar mulus luar biasa, basah dan mengkilat serta licin oleh sabun. Tak lama kemudian tubuh Winda kembali bergerak-gerak agar batang kontolku yang masih tertancap kokoh diliang memeknya kembali mengaduk-aduk liang memeknya, “aaahh ... ah .. Jarwoo .. aku bakal... ketagihaaaaaan ... ah ..ah .. Jarwooooo... AKKKHHHHH ... aku mau dapat lagiiii .... iiihhhh ... AAAAKKKKHHHHH “ ucap Winda yang tak lama kemudian, hanya beberapa menit saja kembali tubuhnya kejang-kejang dan menjerit nikmat meraih orgasme untuk kesekian kalinya, “Aaaaaakkkkkhhh ...”

Beberapa menit kemudian, Winda kembali bergoyang mengocok-ngocok memeknya dan aku merasa badai gelombang orgasme akan menghantamku, maka aku berdiri tegak sambil mengangkat tubuhnya dan berjalan menghampiri dinding kamar mandi, kusandarkan tubuhnya ke dinding, dan kulepaskan kakinya agar berdiri berjinjit, kemudian dengan gerakan pantat yang cepat, keras dan kaku, aku mulai mengocok batang kontolku di dalam liang memek Winda, kenikmatan yang kudapat dalam posisi seperti ini sungguh luar biasa, Winda faham, bahwa aku akan mencapai orgasme, maka diapun membalas gerakannku dengan tak kalah keras dan liarnya, hingga akhirnya secara bersamaan kamipun menjerit meraih orgasme dan langsung kulumat bibirnya “Aaaakkkkkhsss…mmmmpphhh … sslllrrrppp .... mmmppphhhh”. Crooot… crot…. crot… sperma ku pun terpancar dengan deras ke seluruh rongga liang memeknya. Beberapa saat tubuh kami diam terpaku sambil saling berpelukan dan saling melumat bibir dan lidah, sementara shower terus mengguyur tubuh kami berdua. Guyuran air shower dengan cepat memulihkan kesegaran kami, dan kamipun melanjutkan mandi sampai selesai disertai dengan cumbuan-cumbuan mesra.

Setelah selesai, kami berdua keluar dari kamar mandi dan aku dapat melihat tubuh istriku masih terikat dengan kuat namun matanya sangat sayu menahan semua gejolak birahi di dalamnya.

Ku lihat Winda menghampiri istriku dan berkata, “Pendamlah dan tahan lah semua perasaan dan gejolak birahi dalam tubuhmu ...kamu jangan melakukan persetubuhan hingga hari itu datang ... ingat lah kamu jangan pernah mengingkari janji mu! Bila kamu mengingkarinya maka variasi ini akan gagal ... pendam lah ! ... aku pamit dulu ...! ucap Winda pada istriku dan tersenyum padaku diiringi anggukan kepalanya.

Setelah Winda memakai gaunnya kembali di depan istriku yang masih terikat, berjarak hanya sekitar 20 cm dari tubuh Winda dengan tubuh istriku, Winda memanggilku untuk membantu dia mengancingkan satu kancing gaunnya di bagian belakang, ketika setelah aku kancingkan gaunnya tiba-tiba Winda membalikkan badannya dan menghadap pada ku lalu merengkuh leher ku dan mendekatkan wajahnya pada ku dan berkata lembut padaku, “Kamu jangan pernah bersetubuh dari saat ini dengan wanita manapun termasuk juga istrimu hingga hari itu telah terlewati, kamu mengerti? “ tanya Winda tegas pada ku, lalu aku pun tersenyum padanya walaupun aku masih belum mengerti variasi seks yang Winda buat untuk kami berdua.

Kemudian Winda pun langsung melumat bibirku dengan buas namun hanya sangat sebentar, dan berkata “mmmppphhh ...ssslllrrrppp ... AAAaahhh ... dengarkan Jarwo ! ... tadi adalah ciuman dan lumatan bibir mu yang terakhir... mulai saat ini ... kamu juga dilarang mencium dan melumat bibir wanita manapun termasuk bibir istrimu ... Jelas ?!” pandangan Winda sangat tajam dan terlihat sadis pada ku.

Kemudian Winda pun meninggalkan kami berdua, Ceklek suara pintu kamar hotel tertutup. Lalu segera ku alihkan pandangan ke istriku yang masih terikat di kursi, dia terlihat sangat sayu dan nampak wajahnya kemerah-merahan karena menahan gejolak dan nafsu yang luar biasa. Aku segera membuka ikatan nya dan langsung istriku berdiri di hadapan ku, aku telanjang dan istriku pun sama telang bulat, kami saling memandang dan aku mulai berbicara pada istri ku, “Apa yang kamu rasakan ..?”

Kemudian Rini istriku menjawab sambil suaranya bergetar dan kedua telapak tangannya dikepalkan menahan gejolak perasaannya, “EEUUUGGHH ... Aku sangat cemburu .. ya .. awalnya aku sangat cemburu ... tapi aku sekarang merasakan perasaan yang berbeda ... mungkin ini perasaan yang kamu rasakan .. aku ingin mencium bibirmu ... aku ingin menjilat lehermu dan membuat tanda disana ... aku ingin menjilat habis dadamu, perutmu dan kontolmu ... sampai ingin rasanya aku melumat jari kaki mu hingga pangkal pahamu ... EEEUUUGGGHHH ... aku ingin memasukkan kontol mu ke memek ku ... aku ingin menggenjotnya hingga aku keluarrrrrr... EEEUUGGGHHH ... aku ingin melumat tubuhmu semuanya ... aku akan tahan ... aku akan taaahaaaaan... EEEUUUGGGHHH ...” ucapnya gemas dengan tatapan mata yang sangat tajam padaku.

Rasanya ingin ku kecup keningnya untuk menenangkan perasaannya tetapi tidak bisa karena aku sudah berjanji menuntaskan variasi seks ini.

Aku pun memegang lembut tangan istriku dan mengajak nya ke kamar mandi tetapi tangan ku ditepisnya dan istriku berkata, “Aku bisa sendiri ... sudah ... kamu pergi tidur saja ... aku akan mandi sendiri..” bentaknya padaku. Kemudian melangkahkan kakinya ke kamar mandi dan menutup pintunya dengan cukup keras.

Aku pun segera menuju tempat tidur ku dan kubaringkan tubuh yang lelah ini. Aku coba memejamkan mataku, terdengar suara gemercik air shower dan sayup-sayup ku dengar suara sedikit tangisan istriku, aku pun membuka mataku lagi dan segera menuju kamar mandi, aku coba membuka pintunya tetapi terkunci dari dalam. Karena khawatir, aku menyahut istriku, “Rini sayaaang ... tolong buka pintunyaaa... buka pintunyaaa ...!” sahutku karena sungguh aku khawatir akan keadaannya namun istriku tidak menjawabnya.

Kemudian aku putuskan untuk kembali berbaring di tempat tidur, ketika aku coba memejamkan mataku, tiba-tiba suara handphone istriku berbunyi, segera aku ambil dari tasnya dan ku lihat, ternyata pesan singkat, aku dapat membaca pesan singkat itu tanpa membuka aplikasinya, pesan singkat itu nampak terbaca di menu layar utama, pesan itu berisi kata-kata, “Rini .. aku ingin ngentot dengan mu ..!” mata ku terbelalak dan segera ku lihat nama pengirimnya, ternyata dia bernama Indra, kemudian ku lihat photo profil Indra, setelah nampak ternyata dia adalah lelaki yang menyetubuhi Istriku dan Winda siang tadi di jacuzzi. “Jadi lelaki itu bernama Indra ..” gumamku lagi, terbayang kembali adegan panas mereka bertiga hingga bayangan aku bertemu dengannya di lift hotel ini sore tadi.

Hati ku bergumam, “Siapa Indra?... apa hubungannya dengan istriku?” lalu segera aku simpan handphone istriku kembali ke dalam tasnya dengan rapih. Lalu akupun segera berbaring kembali dan kucoba memejamkan mata dan berusaha melupakan semua tanda tanya dalam hatiku dan pikiranku, aku pun bergumam kembali dalam hatiku, “tanda merah di leher istriku saja belum ada jawaban dari istriku apalagi sekarang ada pertanyaan baru ...siapa Indra? ... ya sudahlah ... lebih baik aku tidur..”, gumamku dalam hati terpecahkan saat suara pintu kamar mandi terbuka, aku kembali membuka mata ku lagi, ku lihat tubuh indah istriku yang telah kering mengahampiriku. Istriku mengusap lembut kepalaku yang masih terbaring, ku lihat dia tersenyum lembut padaku lalu istriku naik ke tempat tidur dalam kondisi telanjang. Dia membaringkan tubuhnya di sisiku kemudian dia meraih selimutnya dan dia memiringkan badannya menyamping ke badan ku, ditariknya lengan kananku untuk dijadikan sandaran lehernya dan memeluk ku mesra disertai elusan lembut tangannya di dada bidangku .

Kemudian aku mencoba membuka pembicaraan sambil mengelus rambut dan kepalanya walaupun kami tidak saling memandang, “istriku sayang .. ada beberapa pertanyaan ku padamu yang masih belum terjawab ... “ lalu istriku segera menjawabnya dengan pertanyaan, “mengenai masalah perselingkuhan ku kan? “ aku pun menganggukkan kepalaku, lalu istriku mulai menyentuh dagu ku dan menghadapkan wajah ku ke wajahnya dan berkata, “Sini dong lihatnya.. “ ucap Rini istriku dengan nada manja lalu istriku melanjutkan penjelasannya padaku,

“Aku tidak pernah berbohong padamu kecuali satu kejadian itu, aku bercinta dengan sahabatmu Aryo .. itu karena keinginan ku untuk ada variasi bercinta yang lain ... sejujurnya aku tidak sanggup berkata langsung padamu, aku hanya berani menuliskannya di secarik kertas ... itupun tangan ku bergetar ... lalu aku pun melakukannya .. tidak ada yang istimewa ... sejujurnya dalam hati sebagian perempuan manapun ... mengkianati suami yang baik kepada istrinya adalah sangat menyakitkan ... hatiku sakit tapi sensasi berkata lain ... walaupun penis Aryo tidak sebesar yang kamu punya .. malahan jauh berbeda dengan milikmu .. kemudian ... aku memutuskan liburan dan wisata ke tempat ini bersama bu Winda ... ini semua telah dirancang oleh bu Winda dan investor baru itu .. mungkin kamu belum tau siapa dia ... dia Indra .. dia investor terbesar di bank kami, dia sangat kaya raya .. sampai dia memiliki beberapa perusahaan di luar negeri, ... kita tinggal di sini gratis ... semua tagihan masuk ke billing dia ... dan aku pun melakukan lagi selingkuh ... ya.. kami melakukan selingkuh di kamar nya ... hanya aku dan dia ... setelah selesai ... lalu kami pun keluar kamar untuk berenang bersama ... dan bu Winda pun hadir karena ditelpon oleh Indra ... setelah berenang bersama, Indra rupanya naik libidonya ... ya .. dia mengajak kami melakukan hubungan intim lagi di ruang jacuzzi ... setelah selesai dia memberikan tanda di leher ini ... sakit tapi nikmat ... sama seperti perasaan ku ... sakit karena mengkhianati suami yang baik namun nikmat karena sensasi seks ...”

Saat istriku menjelaskan panjang lebar, kulihat matanya menatapku tajam dan dia rupanya tidak berbohong, karena orang yang berbohong akan terlihat dari matanya dengan memandang tidak teratur, kemudian aku berusaha mengecup keningnya namun istriku menahan bibirku dengan telunjuknya, rupanya istriku mengingatkan janji kita bertiga, aku pun tersenyum lalu memonyongkan bibirku dari jauh “Mmmuach ..” ucap ku, istriku pun tersenyum lembut, lalu aku bertanya hal lain pada istriku, “Mengapa kamu menangis cukup histeris saat mendengar kabar suami kakak mu Sri meninggal digebukin warga, justru kamu harusnya berbahagia karena suami kaka mu ketauan selingkuh?” tanyaku padanya, lalu istriku pun tersenyum dan menjawab, “Aku menangis karena sedih .. coba kamu bayangkan anak mereka, perasaan anak mereka yang tau ayahnya selingkuh ... trus masa depannya ... trus anak itu menanggung beban kebejadan perilaku ayahnya ... mungkin nanti ke depannya bakal ada kejadian, misalnya ketika anak mereka ke warung trus warga yang lain membicarakan kejelekan ayahnya ...kasihan kan anak-anak itu ... makanya kalau selingkuh itu jangan sampai sudah punya anak ... kasihan mereka tidak tau apa-apa ..”

Kemudian kami terdiam hening sesaat, saling pandang, terlihat pancaran wajahnya sangat cantik, entahlah yang ada di dalam hatinya, aku tidak pernah tau, lalu akupun mulai pembicaraan kembali, “Kamu tidak berbohong sayang, kamu benar... ini mengenai ketika kalian di jacuzzi, sebenarnya aku tau kok ..” ucapku yang langsung dijawab istriku, “Ah kamu bohong ah... tau darimana? Jangan-jangan ... Bu Winda yang bilang ..yah? tanya istriku sambil memainkan hidungku dengan hidungnya, “Ouuuh ... rasanya aku ingin melumat bibirmu... Euuughhhh... “ ucap ku gemas, istriku hanya tersenyum lalu menggoda ku dengan raut muka mesumnya, matanya terpejam dan membuka mulutnya lalu memainkan lidahnya, segera ku pegang hidungnya dan ku gerak-gerakan ke kanan dan ke kiri, “Kamu nakaaaaaal ... “ kami pun tersenyum bersama dan tertawa sangat ringan. Tangan istriku pun langsung dengan erat memeluk tubuhku, kaki kanannya ditumpangkan sengaja oleh istriku diatas kontolku, lalu ku lihat istriku memejamkan matanya dan tanpa terasa kami pun tertidur pulas.

Terasa ada yang mengusapku lembut di dada ku, aku mulai membuka mata ku dan kucoba melihat ke arah sampingku, ternyata istriku tersenyum lembut dan manja, dia berkata padaku “Met pagi jagoankuuu .. !!! ucap istriku yang membuat pikiranku secara perlahan mengingat kejadian ini sama seperti kejadian kami sewaktu kami awal menjadi pengantin baru, aku pun balas senyumannya, lalu kami bercanda sesaat di atas kasur hotel yang luas ini dan mengakibatkan tawa mesra diantara kami.

Kemudian istriku mengajak diriku berolahraga bersama, ku lihat ternyata pukul 11.27, kalau di negara kami, jam segitu sudah sangat siang. Kemudian kami pun segera mengenakan pakaian olahraga kami, setelah selasai mengenakan pakaian olahraga, kami pun keluar hotel ini lalu kami keluar sambil berlari dan jogging menuju fasilitas fitnes yang ada di kota ini.

Setelah selesai melakukan aktifitas olahraga, kami pun kembali ke hotel, bercanda dan saling goda.

Sisa hari-hari liburan ini terus berlalu tanpa ada aktifitas seksual kami, hingga akhirnya hari dan waktu pulang pun tiba, ketika aku akan mandi, terlihat istriku mengemas semua barang dan pakaian kami, lalu aku pun mandi yang sebelumnya istriku mandi terlebih dulu.

Setelah selasai membersihkan tubuh ku, segera aku mengenakan pakaian dan terlihat Rini istriku telah selesai berias diri, dia terlihat mengenakan pakaian dan jilbab yang sama ketika kami berangkat menuju hotel ini, dia tampak sangat cantik dan anggun.

Ketika aku melihat penampilan Rini istriku yang begitu luarbiasa, perasaanku tiba-tiba berubah dan berkata, “Bodoh sekali diriku, membiarkan istriku yang cantik dan anggun ini dijamah lelaki lain, aku ingin mengehentikan ini semua... ya aku ingin menghentikan ini ... tapi perjanjian itu...aku harus menepatinya tapi aku gak rela... Arrgghh ... rasa ini kembali lagi ... ya ... rasa cemburu yang sempat hilang ... dia balik lagi ke dalam hati ini ... apakah ini karena jilbab?” gumamku yang langsung dikagetkan oleh Rini istriku dengan tepukan ringan tangannya di pipiku dan berkata, “Ayang ..! melamun yaaa? Masih betah di sini yaaa?“ ucap istriku sambil diiringi senyuman indahnya. Lalu aku pun balas senyumannya dan segera aku memeluknya dan berkata, “Aku sangat mencintaimu Rini ... aku sangat menyayangimu ...” ucapku, lalu ketika aku hendak mencium bibirnya, istriku menahan bibirku dengan telunjuknya dan berkata, “Ingat janji kita... kita tunggu dan tahan hingga datang hari itu selesai... “ sambil wajahnya didekatkan dan sangat dekat dengan wajahku. Setelah itu Rini istriku tersenyum lembut dan mulai mengambil tas nya dan menyerahkan tas koper padaku. Lalu setelah dirasa siap dan tidak ada barang yang tertinggal, aku segera membuka pintu kamar ini dan menutupnya.

Kami berjalan di lorong hotel lantai 10 dengan bergandengan tangan, istriku sangat erat memegang tangan ku, setelah tiba di depan lift hotel, istriku melepaskan pegangan nya pada lenganku dan segera ku tekan tombol lift tersebut. Kami menunggu sesaat dan ketika pintu lift terbuka, JLEBB ... ku lihat Winda dan lelaki itu yang bernama Indra sedang berciuman.

Lalu kami pun kaku sesaat, namun lelaki itu langsung melepaskan kulumannya di bibir Winda dan mengajak kami masuk ke dalam lift, tubuhku serasa menggigil karena terbayang aksi mereka di jacuzzi dan terbayang pesan nya mengajak bersetubuh kepada Rini istriku.

Aku bergumam dalam hati, “Sial, goblog... anjing ... kenapa ketemu dia lagii?” lalu kulangkahkan kaki ku di ikuti istriku, ketika kami masuk ke lift itu, Winda menarik tangan ku dan mendorongkan tubuhku ke pojok belakang lift dan berbisik padaku, “Ingat janji mu ! ... kamu jangan melakukan apapun .. tetap diam dan lihatlah..!” ucap Winda padaku, lalu lelaki itu menarik istriku ke sampingnya, sehingga posisi istriku berada di samping kanan lelaki itu dan Winda berada di samping kirinya, sedangkan aku berada di belakang mereka bertiga.

Kemudian lelaki itu berbalik padaku dan berkenalan dengan ku, “Saya Indra ******, ...“ dia menjabat tangan ku dengan cukup keras dan tersenyum sinis, lalu ku jawab singkat, “Jarwo ..” ucapku dengan raut muka kurang senangku padanya. Rasa cemburuku kembali, tiba-tiba aku merasa sangat marah tapi tetap ku tahan.

Ketika pintu lift tertutup, aku melihat Indra mulai berani menyentuh lembut punggung istriku, kemudian menyentuh pantat istriku dan meremasnya, “Aaaahhh ... “ desah istriku mungkin gelora birahi istriku yang terpendam beberapa hari yang lalu mulai akan dibangkitkan lagi.

Aku merasa sangat sakit, cemburu, marah dan kesal, aku bergumam kembali dalam hati “kenapa perasaan-perasaan itu datang lagi?”

Kemudian Indra juga meraih pantat Winda dan Indra mulai merengkuh leher istriku lalu mereka berciuman dengan mesra dan menjadi liar. “mmmppphhh ... mmppphhh ... ssslllrrrppp ... mmmppphhh “ desah Indra dan istriku, lalu kulihat istriku merengkuh leher Indra dan mulai semakin panas, istriku dengan ku menahan ciuman kami beberapa hari terakhir dan sekarang nampak berciuman liar dengan Indra di depanku. Kemudian Indra melepaskan lumatan bibirnya dengan bibir istriku dan segera mereka berbenah karena pintu lift hotel tersebut akan terbuka.

Setelah pintu lift terbuka, Indra memegang lengan istriku, ku lihat istriku menolehkan wajahnya padaku dengan mata sayunya lalu menggerakan mulutnya tanpa suara seolah-olah berkata, “Maaf ..”

Ku lihat Winda pun menggandeng lengan Indra keparat itu. Winda berkata pada ku sambil menolehkan wajahnya padaku, “Ikutilah kami ..!!” ucap winda sambil mulai melangkahkan kakinya keluar lift ini.

Aku pun menarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya sekaligus. “Huuuuuh ...” terasa berat sekali melihat istri yang digandeng lelaki lain di depan mataku langsung. Sehingga aku bertanya pada diriku sendiri, “Kemana perasaan itu ??? kemana perasaan aneh itu ??” membuang rasa berat dalam hati walaupun sebenarnya rasa berat itu masih ada.

Aku berjalan di belakang mereka bertiga sambil menarik tas koper ku, aku dapat melihat dengan jelas tangan Indra mencengkram erat tangan lembut istriku. Lalu istriku membalas cengkraman erat tangan Indra. Kemudian tangan Indra mulai melepaskan cengkraman eratnya lalu berpindah ke pinggang istriku begitu juga terhadap Winda sambil mereka terus berjalan. Sekarang jelas terlihat olehku dar belakang, tampak Indra menuju tempat resepsionis hotel sambil dia memeluk pinggang istriku dan Winda. Setelah beres Check out, ku lihat dan ku dengar Indra memesan dua taksi untuk menuju bandara, lalu Indra menyuruhku menunggu di sofa yang tidak jauh dari tempat resepsionis tersebut, aku kembali bergumam dalam hati, “ANJING ... GOBLOG BANGET ... itu istriku ... “ gumamku sambil merasakan dada yang terasa sempit, lalu aku berjalan ke sofa yang telah di tunjuk Indra dan menghempaskan tubuhku, ku lepaskan hasrat yang berat ini lagi, HUUUHHHH ...

Aku duduk dan bersandar, lalu aku lihat Indra mulai menggandeng istriku dan Winda ke arah ku dan mereka duduk di sebrang sofa tempatku duduk. Kami menunggu dua taksi pesanan Indra keparat itu.

Aku melihat Indra mulai mengelus paha istriku, diselingi canda dan tawanya, ku lihat tangan istriku menepis tangan Indra di pahanya lalu Indra melingkarkan tangannya ke belakang kepala istriku, Indra mulai merengkuh kepala istriku mendekat ke wajah Indra lalu Indra mulai memberikan ciuman ringan berulang-ulang di bibir lembut istriku dan istriku pun tersulut, Rini istriku mulai membalas ciuman ringan Indra dengan ciuman mesra dan akan menjadi ciuman liar. Ku lihat Indra melepaskan ciumannya dan menunjuk ke arahku sambil Indra tersenyum sinis padaku.

Rasa di dadaku kembali sesak, kepalaku menjadi sangat panas dan rasanya ingin segera selesai variasi liar ini.

Tidak berapa lama, pihak hotel memberitahukan kepada kami bahwa dua taksi telah siap. Akhirnya kami segera bangkit dan melangkah menuju ke tempat taksi tersebut, setelah kami tiba kemudian Indra dan Winda membawa istriku kepadaku, Winda mengatakan padaku, “Ini baru permulaan .. istrimu dengan mu satu taksi .. biar aku menemani pak Indra menuju bandara... “ ucap Winda dengan jelas masuk telingaku, lalu istriku pun mulai menggandeng tangan ku, tubuhnya terasa bergetar dan sidikit menggigil. Aku pikir Rini istriku menahan gejolak yang sudah mulai bangkit.

Ku lihat Indra dan Winda mulai menuju taksi mereka dan kemudian mereka masuk dan mulai hilanglah mereka dari pandangan kami berdua, lalu aku mempersilahkan istriku masuk taksi lebih dulu, sedangkan aku menyimpan tas koper di bagasi taksi tersebut, Istriku duduk dibelakang lalu aku pun masuk dan duduk disamping istriku, setelah pintu taksi ditutup drivernya, istriku langsung bersandar di dadaku, tubuhnya terasa bergetar disertai nafasnya yang tidak beraturan. Aku pun segera mengusap lembut kepalanya yang terbungkus jilbab berusaha menenangkan libidonya yang cukup bergejolak dan kami pun mulai meninggalkan hotel tersebut.

Di tengah perjalanan menuju bandara, istriku berkata,”Bu Winda ... jahat ... tapi sensasi ini ... sangat berbeda ... Indra berusaha merangsangku dan menjatuhkanku sekaligus ... EEUUGGHHH .... ayang ... aku ingin mencium mu.. aku ingin melumat bibir mu ... tapi saat ini belum bisa ... maaf kan aku ... “ ucapnya, lalu istriku mengeluarkan handphonenya dan memperlihatkan pesan Indra beberapa hari lalu, ku lihat seolah-olah aku belum tau. Aku tidak menjawabnya karena aku khawatir akan membuat suasana hati istriku tercinta bertambah parah. Kemudian aku serahkan handphonenya kembali kepadanya. Ku lihat matanya mulai dipejamkan dan terasa tubuhnya mulai tenang.

Setelah sampai di bandara, driver membantu membuka pintu taksi dan membantu mengeluarkan tas koper kami, segera kami melangkah menuju bandara untuk check point dan mengecek passport serta visa kami di negara tersebut, tampak istriku terus mengapit lenganku seperti dia tidak mau kehilanganku

Setelah selesai mengurus semua administrasi, kami pun menunggu sesaat, kami duduk di kursi dan istriku terus merapatkan tubuhnya ke tubuhku dan bersandar di dadaku, kemudian istriku berkata, “Aku tidak mau melakukan variasi seks ini lagi dan lagi ... cukup sampai hari nanti saja ... setelah hari itu selesai ... aku tidak mau lagi ... aku ingin hidup normal ... aku ingin melayani dirimu saja ... tidak mau yang lainnya ...” ucapnya sambil meneteskan air matanya, aku tidak menjawabnya karena saat ini istriku butuh pendengar yang baik dan mengerti akan dirinya, kami pun terdiam hening beberapa saat.

Tiba-tiba suara panggilan operator bandara memecahkan lamunan kami dan memberi tau bahwa pesawat yang akan kami tumpangi telah siap. Maka aku pun segera bangkit bersama istriku menuju “gading gajah bandara” (jembatan penghubung antara bandara dengan pesawat).

Setelah melewati beberapa pemeriksaan yang ketat, segera aku dan istriku mencari nomor kursi pesawat, aku bergumam dalam hati, “mudah-mudahan kami gak bertemu si keparat Indra dan Winda ..” gumamku sambil berjalan menuju kelas bisnis.

Setelah dibantu pramugari pesawat untuk menemukan nomor kursi kami, lalu kami pun duduk, posisi istriku di samping jendela pesawat sedangkan aku berada di sampingnya. Setelah beres semua maka penerbangan pulang ke negeri kami pun dimulai.

Setelah pesawat lepas landas 2 jam yang lalu, ku lihat istriku tertidur, dia sangat manis, sungguh cantik istriku ini. Ketika aku menikmati kecantikan istriku yang sedang tidur, tiba-tiba aku dikagetkan suara perempuan yang ku kenal, “ Tea, coffe, milk or orange juice ?” sapa tawarannya padaku, ku lihat sejenak sambil berpikir sesaat dan berkata, “Sarah ?! ...” ucapku heran, dia pun menjawab dengan senyuman manisnya, lalu dia menganggukkan kepalanya.

Ku lihat Sarah tampak berbeda mungkin karena dia memakai seragam pramugari, aku pun tertegun sesaat dan mulai memilih sambil tersenyum, “Juice ... and milk .. for my wife..” ucapku sambil jariku menunjuk ke arah istriku. Kemudian dia memberikan pesananku lalu dia mengambil selimut untuk istriku dan memberikannya padaku sambil berkata dengan tetap tersenyum, “This is for your wife ... take it ..” sambil menyerahkan selimutnya lalu dia pun berlalu sambil menepuk pundakku.

Aku bergumam dalam hati sambil memegang erat selimut tersebut dan meremasnya kuat, “Aku tidak akan mengulanginya lagi... cukup kejadian di hotel adalah kejadian yang terakhir walaupun hatiku yang lain berbicara ini kesempatan lagi ... Jarwo ..dia memberi kode ... tapi aku tidak mau ... aku ingin hidup normal ...” gumamku dalam hati sambil mulai melebarkan selimut ke tubuh istriku, tampak istriku bergerak sedikit dan terlihat wajahnya tersenyum manis sambil mulai membuka matanya dan berkata padaku, “Dia cantik juga ... kamu suka padanya ?” sambil kepala istriku menarik lenganku dan melingkarkannya dibahunya dan dia bersandar di dadaku setelah pegangan kursi pesawat dilipat ke belakang sebelumnya.

Aku mencoba menjelaskan padanya dan ku ceritakan semua padanya, dari awal aku menguntit hingga aku melihat istriku sedang bersetubuh di jacuzzi bersama Indra dan Winda. Kemudian ku jelaskan juga bahwa aku anal pertama kali dengan Sarah.

Setelah ku jelaskan pada istriku, tampak Rini semakin erat memeluk tubuhku dari samping sambil terus bersandar di dadaku dan meneteskan air matanya dan berkata padaku, “Ayang .. aku lelah .. aku ingin menghentikan ini semua ... aku selingkuh dan dirimu juga .. aku lelah ..aku ingin segera menuju hari itu untuk menyelesaikan semuanya ... setelah itu maka ... tidak akan ada lagi fantasi yang sangat berbahaya ini .. aku ingin dimiliki hanya oleh mu saja .. gak mau yang lain.. ya ... gak mau yang lain ...” ucapnya dengan suara yang bergetar dan kulihat istriku mulai memejamkan matanya. Ku pikir sesaat, mungkin sebagian perempuan akan sulit mengakui kesalahannya secara detail tapi bagiku ini semua menjawab dari beberapa keraguanku atau aku butuh yang lainnya, butuh bukti lainnya.

Perjalanan dalam pesawatpun terus berlanjut, hingga pesawat kami tiba dan “landing” dengan selamat di negara yang sangat paling ku cintai ini .. Indonesia. Kemudian kami keluar dari pesawat dan menyelesaikan administrasi lagi.

Bersambung ...

-Credit-
Karya : kontoljaya