*ILUSTRASI

Setelah dirasa aman dan tenang, maka kuberanikan untuk mengatakan hal mengenai pemecatan di tempatku bekerja dan aku pun menjelaskan ke Rini bila aku terus berusaha dan mendapatkan pekerjaan yang baru, yaitu menjadi pelatih renang di satu club renang di kota ***or ini.

Rini pun tersenyum dan berkata, “itulah sebabnya aku sangat mencintaimu sayang, kamu selalu berusaha dan terus berusaha untuk tidak menyerah,,, “

Kujawab dengan senyuman dan berkata padanya, “Terimakasih sayang..."

Kehidupan romantis kami terus berlanjut.

Kami bekerja, bercinta dan liburan bersama.

Awalnya dalam pekerjaan dan salary tentu saja Rini paling unggul dibanding aku, Rini seorang yang cerdas, ulet dan jujur membuat dia menjadi seorang manajer di bank swasta sedangkan aku hanya sebagai pembantu pelatih renang namun aku gak mau kalah dari istriku, aku memberanikan diri untuk menggunakan uang pesangon ku dengan izin dari istri untuk mencoba mengawali bisnis jual beli sayuran antar kota hingga aku coba peluang bisnis export-import sayuran dan buah-buahan sampai mancanegara, hingga bisnisku berkembang dengan pesat.

Dari awal aku bekerja di pabrik, aku tak pernah menyimpan gaji ku di dompetku, aku selalu menyerahkan semua gajiku padanya, begitu juga dengan uang pesangon, gaji sebagai pembantu pelatih renang dan sekarang ditambah dengan hasil bisnis-bisnisku, semua hasil dari pekerjaanku aku serahkan semua ke istri, karena aku tau bila istriku mahir dalam mengatur keuangan.

Ketika aku mendapatkan laba yg menurutku sangat besar, aku tidak menggunakan laba bersih itu untuk bersenang-senang tetapi aku gunakan untuk membuat passport untuk menunjang bisnis ke luar negeri serta bisnis selanjutnya yaitu membeli beberapa rumah dan aku kontrak kan atas izin istri untuk bekal kami di masa tua nanti.

Tentu saja keberhasilan usahaku ini karena bimbingan, arahan dan dukungan Rini Istriku yang baik, sholehah dan cerdas dalam ilmu ekonomi dan manajemen keuangan.

6 tahun berlalu terasa begitu cepat, hingga pada suatu malam, ketika kami sedang makan malam bersama di kota Ban**** yang romantis, tiba-tiba istriku menyentuh tangan ku dan berkata, “Ayang...masih ingat gak, ketika beberapa tahun lalu, Ayang menginginkan variasi seks threesome?”

JLEB.. hatiku kaget, kemudian ku tanya balik dia, “iya, memang kenapa? Kita kan melakukan seks selalu membayangkan lelaki lain, apakah kamu akan merealisasikannya?”sambil aku tersenyum dengan mengelus lembut tangan putih dan mulus istriku dan mencium lembut tangannya.

Kemudian Rini pun menjawab dengan berbisik, “sebenarnya sih aku gak mau, tetapi ini menjadi rasa yang terus mengganggu di hati ku ,... begini .. apabila kita melakukannya dengan lelaki lain,... ada beberapa rasa takut dalam diri ini, setelah kita melakukannya, aku takut bila nanti lelakinya nagih terus memek ku...trus kamu ngerti kan aku ini wanita seperti apa?”

Aku berusaha menahan tawa ku karena di tengah makan malam romantis ini dia berani berkata liar, dan ku jawab dengan sama-sama berbisik, “Rini istriku sayang... sebenarnya aku gak rela bila tubuh dan memek mu dipakai lelaki lain... dan aku gak mau... tetapi bagaimana bila ini... hanya kita coba satu kali saja...aku anggap hanya wisata seks saja....dan itupun dengan lelaki lain yang jauh dari kota tempat tinggal kita, bagaimana?”

Rini pun menjawab dengan senyuman penuh arti padaku, “berarti kita melakukannya jangan di negeri ini...kita harus ke luar negeri dan mencari gigolo di sana... Ayang Jarwo setuju?”Tanya Rini dengan mata yang nanar dan sedikit tampak ada birahi padanya.

Setelah barusan mendengar penjelasannya, aku tanya langsung padanya dengan rasa penasaran “hah.. Gigolo?? Apa tidak terlalu beresiko?” ucapku sambil mengernyitkan dahi dan alisku

Kemudian Rini menjelaskan kembali, “Menurut stafku, bukan gigolo asli ... tetapi para pekerja eksekutif juga namun mereka ada perkumpulannya...bahkan ada beberapa pelajar mahasiswa yang butuh uang tambahan buat kuliah mereka..begitu ayaaaang...”ucapnya sambil mencubit pipiku.

Kemudian ku tanya kembali padanya, “Ooo.. memangnya kamu tau, bagaimana caranya mendapatkan fake gigolo di sana?”tanyaku sambil mengaduk minuman jus ku.

Rini pun menganggukkan kepalanya dan berkata, “iya aku tau.. waktu itu aku lagi makan siang bareng staf ku, aku hanya mendengar obrolan dari meja kantin sebelahku..awalnya mereka berbincang mengenai gosip-gosip artis.. terus mereka tiba-tiba membahas masalah wisata seks di luar negeri... kemudian mereka membahas BSDM atau BDSM atau apalah aku gak ngerti.... trus mereka menjelaskan mengenai cara-cara pesan fake gigolo... kemudian aku tanya ke staf ku yang bareng makan dengan ku dan nguping mereka, kata staf ku ternyata memang betul ada dan staf ku pun sama telah melakukannya satu kali, padahal staf ku itu berkerudung sama dengan ku, gak nyangka...ih..” sambil dia terlihat bergidik.

Kemudian aku jawab,”kamu juga mau kan?”

Rini menjawab sambil tersenyum malu dan manja diteruskan mencubit hidungku,”ih... ayaaaaang..tapi...aku gak mauuuu...tapi aku penasaraaaaan...setiap kita bercinta selalu membayangkannya...iiihhh...kok aku jadi gini sih?.” Ucap Rini bimbang dan aku hanya tersenyum walaupun hatiku diliputi perasaan yang mulai kacau.

Tetapi pada akhirnya, aku menyetujuinya dan mempersiapkan mental karena bagaimana pun juga dalam diriku masih ada perasaan marah bila lelaki lain menyentuh istri ku, namun aku berusaha untuk dapat mencoba hal baru dalam variasi seks hubungan intim suami istri.

Lalu setelah makan malam romantis bersama, kami jalan-jalan menggunakan mobil kami dan diselingi dengan candaan romantis. Kemudian aku tanyakan padanya kapan waktu akan merealisasikannya dan Rinipun menghitung dan mengatur waktunya yang tepat supaya tidak bentrok dengan jadwal kerjanya.

2 bulan telah berlalu.

Disaat aku sedang melaksanakan hobiku berolahraga fitnes diteruskan renang dan lari di sore hari di gelanggang olahraga di kota kami, tiba-tiba HP ku berdering, ternyata istriku menelpon dan memberitahukan padaku agar aku segera pulang. Kemudian aku pun segera pulang dan tibalah di rumahku.

Ketika aku menutup pintu rumahku, aku melihat Rini sedang membuatkan jus buah-buahan kesukaan ku, ku kecup keningnya dan segera aku mandi membersihkan seluruh tubuhku dari keringat dan kotoran.

Setelah selesai mandi dan berpakaian, aku segera menuju ruang makan dan berbincang dengan istriku diselingi minum dan makan.

Ku lihat Rini telah berpakaian rapi dan berkerudung, dia mengenakan kemeja batik ditutupi jas berwarna hitam dan rok panjang berwarna hitam serta kerudung bermotif batik.

Kemudian ku tanya padanya dengan tersenyum, “istriku ini bikin penasaran suaminya terus, mau kemana malam-malam begini?”

Rini pun tersenyum, lalu dia meninggalkanku sendirian di ruang makan terus dia menuju kamar kami kemudian dia keluar dari kamar dengan membawa tas koper yang ditarik karena ada roda di bagian bawahnya.

Dia tersenyum pada ku dan berkata”Ayaaaang... ayo cepat... aku udah pesan tiket perjalanannya... kita ke luar negeri sekarang..”

Ketika mendengar itu, tentu saja aku langsung tersedak minuman jus ku dan terbatuk-batuk, kaget dan sangat mendadak. Istriku ini memang cerdas dalam membuat kejutan untukku.

Singkat cerita, kami pun melakukan liburan dan wisata ke luar negeri hanya 1 minggu saja. Selama dalam perjalanan, perasaan ku dag-dig-dug deg-deg-gan, ku tanya padanya mengapa ini bisa terjadi mendadak, ternyata istriku telah mengurus passport, visa dan memesan tiket untuk kami seminggu yang lalu sebelum keberangkatan hari ini.

Setelah sampai di bandara luar negeri, check point telah terlewati, kemudian istriku yang lancar berbahasa Inggris segera memesan hotel tempat kami menginap. Kami naik taksi dan melihat pemandangan kota yang indah. Sungai bersih, sejuk namun terlihat orang-orangnya sangat cuek dan kurang ramah berbeda dengan Indonesia, negara yang sebagian besar masyarakatnya ramah.

Ketika kami tiba di hotel, Rini segera membersihkan tubuhnya di kamar mandi sedangkan aku membuka tirai jendela hotel, ku lihat beberapa saat, betapa rapihnya penataan gedung dan perumahan. Kemudian ku tutup tirainya kembali segera ku hempaskan tubuhku di kasur yang menurutku ukurannya sangat besar. Tanpa terasa aku tertidur karena rasa yang sangat lelah hingga kurang lebih 8 jam.

Sentuhan lembut membangunkan ku, rupanya Rini istriku mengajak jalan-jalan ke obyek wisata. Setelah ku membersihkan tubuh dan berpakaian, kami berdua menikmati obyek wisata, berpoto bersama, mencoba kuliner yang ada, mencoba arena permainan, sedikit berbelanja dan kami pun kembali ke hotel tempat menginap kami.

Rini dengan cerianya, dia menceritakan kembali kejadian tadi, ketika kami menghabiskan waktu bermain di arena permainan kereta luncur dan arena lainnya (dia memang termasuk cerewet dan bawel) dan akupun mengerti dirinya dan menyimaknya serta menjawabnya dengan lembut dan penuh pengertian. Bagaimanapun juga, dia adalah istriku, aku sangat mencintainya dan sangat menyayanginya.

Hingga pada suatu malam, kami sedang duduk di sofa kamar hotel kami sambil menonton berita lokal yang tidak aku mengerti bahasanya, Rini berkata padaku dengan suara lemah lembut sambil kepalanya disandarkan ke dadaku, “Ayang..apakah ayang siap melakukan variasi threesome?”sambil tangan Rini mengusap dada ku.

Deg..jantungku berdegup keras, terasa badanku sedikit menggigil dan bergetar, aku pun berkata padanya,”.... aku..akuuu..emmmhh...siap.....kalau kamu?” sejujurnya, aku berkata begitu menahan rasa yang kacau, antara marah dan kesal karena istriku akan disentuh lelaki lain tapi di hati kecil timbul penasaran dan ada perasaan ingin mencobanya, semua bercampur aduk.

Ku lihat Rini pun tertunduk, ku lihat tangan dia sedikit bergetar, ku peluk dia dari samping, kemudian saat sekilas ku lihat wajahnya, ternyata Rini meneteskan air mata, dan dia berkata, “ayang kan tau sebelumnya mengenai perasaanku, kesal dan marah karena suami malah membiarkan aku disentuh lelaki lain, tapi ...di hati kecilku aku ingin mencobanya...tapi aku gak mau... Ayaaaaang...perasaanku kacau....Ayang gimana?”

Ternyata Rini pun memiliki perasaan yang sama dengan perasaan ku, kemudian kubelai lembut rambut sebahunya, ku tenangkan perasaan kacaunya dengan mengecup keningnya. Dan aku berkata padanya sambil menyerahkan handphone miliknya, “Telpon lah fake gigolonya!! tapi yang bebas dari AIDS dan HIV...aku suamimu dengan perasaan yang sangat kacau ini mengizinkan dirimu .!!! kataku, ketika aku menyerahkan handphone nya, keadaan hatiku bingung, marah pada diri sendiri, kesal, tidak rela sehingga tanganku memegang erat dan sangat erat handphone nya.

Dan Rini pun mulai memegang handphone nya dengan ragu, ku lihat sekilas tangannya bergetar, dan berkata padaku, “aku juga sama, perasaanku jadi kacau begini,...tapi ...INGAT!!! HANYA SEKALI INI SAJA ... AKU GAK MAU MENGULANGINYA LAGI..!!!” ucap Rini dengan keras dan langsung memeluk tubuhku dan terasa dadaku basah, rupanya Rini kembali meneteskan air matanya.

Setelah kami merasa tenang, Rini pun menelpon (agen apalah karena aku kurang lancar berbahasa Inggris intinya memesan fake gigolo yang bersih dan tampan) setelah selesai dengan transaksinya, kami pun menuju kamar mandi, ku masuk ke bathtub berendam dengan air hangat sambil menghela nafas yang terasa sangat berat. Ku lihat Rini sedang asyik menyabuni tubuhnya yang putih dan mulus. Dalam hatiku, “sebentar lagi lelaki lain akan menyentuh tubuhnya...oooohhh... Riniiii...istrikuuu...” di luar kesadaranku aku secara tiba-tiba mengocok lembut kontolku. Otak ku berfikir kenapa kontolku kok jadi tegang? Apakah aku sudah menikmati dan masuk ke dalam perasaan yang lain? Dan kenapa juga aku menjadi sangat terangsang dan sangat bergairah?

Setelah selesai aktifitas kami di kamar mandi tanpa ada aktifitas seks, kami segera berpakaian dan ku lihat Rini mengenakan pakaian yang baru dibelinya tadi siang, dia terlihat sangat seksi, gaun tipis dan pendek berwarna merah marun, dengan ukuran gaun seperti itu dengan jelas menampakkan paha putih mulusnya dan dapat dengan jelas terlihat BH nya yang berenda serta dia memakai celana dalam yang tipis sehingga bisa terlihat bayangan memeknya.

Setelah beberapa saat, suara panggilan handphone istriku membuyarkan lamunan ku. Kemudian istriku berbincang di telpon menggunakan bahasa Inggris. Lalu istriku berkata padaku, “Ayaaaang, dia udah nunggu di lobby hotel ini...dia memakai topi putih, T-Shirt kuning dan celana jeans biru sepatu sport warna hitam, namanya Mike (nama samaran)...apakah kita jemput dia di bawah?”

Langsung ku jawab, “jangan...kamu di sini aja, biar aku aja yang jemput, aku gak mau penduduk hotel ini semua menikmati tontonan tubuh istriku yang mulus ini..” ucapku sambil tersenyum dan langsung aku mengenakan jaket hitam dan topi coklat. Ku dengar Rini berbincang lagi di HPnya bareng Mike.

Saat aku sedang mencari Mike sesuai dengan ciri dan tanda yang disebutkan istriku tadi, kegugupan ku terpecah saat seorang laki-laki menepuk pundakku, aku langsung berbalik dan ku lihat lelaki di depanku tersenyum dan mengajak bersalaman, sambil bersalaman ku lihat dia sangat sesuai dengan ciri-ciri yang istriku katakan, ku tanyakan padanya dengan bahasa Inggrisku yang pas-pasan mengenai namanya lalu ku tanyakan padanya kenapa dia mengenaliku? Ternyata istriku memberitau ciri-ciri ku pada Mike.

Sambil berjalan menuju kamar hotel tempat kami menginap, aku coba tanyakan untuk memastikan bahwa siapa nama pemesan dirinya, kemudian dia menjawab Rini ********* *********, rupanya benar dia adalah fake gigolo pesanan istriku.

Kami berdua pun tiba di kamar hotel kami. Kemudian kami berdua mengobrol di bagian ruang TV, agak kaku karena kemampuan bahasa Inggrisku yang belum mencapai level atas, mungkin kemampuan bahasaku hanya baru di level intermediate atau mungkin lebih rendah lagi. Ada beberapa bahasa Inggris yang tidak aku mengerti terdengar olehku. Rupanya Mike pun mengerti akan kemampuan berbahasa yang aku kuasai sementara ini.

Setelah beberapa saat kami mengobrol kaku, Rini kemudian keluar dari kamar. Kulihat Mike hampir tak berkedip menatap Rini yang benar-benar tampil seksi saat itu.

Singkat cerita, setelah selesai makan malam kami sama-sama duduk di sofa, menonton acara TV yang saat itu sedang berlangsung. Posisi duduknya Mike, kemudian Rini di tengah menyender di dadaku, kurasakan Rini memegang erat tangan ku, tubuhnya bergetar dan sedikit berbisik padaku, “Ayaaang... gimana iniii??? Dia ada di sampingku...aku harus gimanaaaa?... aku gak mauuuu ...tapiiii...” ucapnya lirih kebingungan.

Sejujurnya suasana saat itu agak canggung dan kami benar-benar tidak tahu cara untuk memulai variasi seks threesome ini.

Akhirnya aku mengambil inisiatif dan memberanikan diri dengan mulai menyentuh dan melingkarkan tangan di dada Rini dan menyentuh payudaranya dari luar gaun tipisnya. Mendapat tindakan demikian Rini mulai terangsang dan nafasnya mulai tidak teratur. “Emmmhh...mmmmhhh”desah kenikmatannya. Aku merangsang istriku di depan lelaki lain membuat perasaanku bergejolak, bingung, dan merasa sangat ... entahlah, aku tidak tau nama perasaan itu.

Segera aku lumat bibirnya dan tanganku mulai menyusup ke balik gaunnya. Ku elus lembut payudaranya dan kubuka pelan BH nya dan terlepas, “Ah....sssshhh...mmmmhhh” desah Rini saat ku buka BHnya dan ku remas lembut buahdadanya.

Rini benar-benar terangsang kini. Pada saat itu, ku lihat tangan Mike mulai mengelus-elus paha mulus dan putih milik Rini yang telah terbuka, karena gaun mininya telah terangkat ke atas. Dalam hati perasaan marah dan kesal bercampur sehingga menjadi perasaan yang kacau, aku berusaha untuk melawannya. Dan pada akhirnya membuahkan sensasi birahi yang baru ku kenali. Entah nama perasaan itu apa, tetapi ini sangat berbeda.

Kaki Rini yang tadinya tertekuk ditarik, sehingga sekarang Rini berada dalam posisi duduk sambil bersandar padaku dengan kedua pahanya yang agak terbuka dan kaki melonjor ke depan. Tangan Mike mulai bergerilya pada bagian paha atas Rini. “mmmmhhhh .... ooouuhhh...sssshhhh...” desah kenikmatan Rini mulai membangkitkan birahinya

Kemudian Mike menarik tangan Rini dan meletakkannya di atas pangkuan Mike. Secara reflek, dalam keadaan terangsang, Rini mengusap-usap kontol Mike yang telah tegang terlihat menyembul dari luar celananya. Bagian bawah celana Mike terlihat menggembung besar.

Sementara itu, bibirku mulai menyusur leher dan belakang telinga istriku. Setelah itu aku berbisik di telinga istriku, “Rini ku sayang,...inilah saat untuk merealisasikan fantasi kita” ucapku padanya, walaupun dalam hatiku masih ada sedikit perasaan untuk menolaknya.

Lalu aku melepaskan pelukanku untuk memberi kesempatan pada Mike untuk beraksi.

Sekarang Mike mulai mengambil alih permainan selanjutnya. Ditariknya Rini ke pelukannya dan tangannya yang satu langsung mendekap payudara Rini yang sebelah kanan, sedangkan tangannya yang satu mengelus-elus punggung Rini sambil mulutnya melumat bibir Rini dengan gemas. “MMMPPPHHH..mmmhhhhh...sssllllrrrpppp...mmmppphhh” desah mereka berdua.

Tangan Mike yang berada di payudara Rini disisipkan pada belahan gaun Rini yang terbuka dan mulai memelintir dengan halus ujung putingnya yang telah mengeras. “ooouuuhhh...Mike...ssshhh...yeaaaah..” desah Rini keenakan.

Kemudian Mike menarik tangan Rini ke arah resluiting celana jeans Mike yang telah terbuka dan menyusupkan tangannya memegang kontol Mike yang telah tegang itu. “Oh...” desah Rini kaget, mungkin Rini kaget karena saat ini dia pertama kali memegang kontol milik lelaki lain.

Kelihatan Rini agak tersentak ketika terpegang kontol Mike yang tampaknya lebih besar dan panjang dari milikku.


Setelah beberapa saat mengelusnya, kemudian Rini membuka celana jeans Mike sehingga kemaluannya tiba-tiba melonjak keluar, seakan-akan baru bebas dari kungkungan dan sekarang dengan jelas terlihat.

Aku sangat terkejut melihat kemaluan Mike yang sangat besar dan panjang itu. Kontol yang sebesar itu pernah aku lihat di film-film BF barat. Batang kontolnya diperkirakan berdiameter 7 cm dikelilingi oleh urat-urat yang melingkar sedangkan diameter kontol milikku 6 cm dan pada ujung kepalanya berbentuk topi baja yang sangat besar, panjangnya diperkirakan 20 cm sedangkan panjang kontol ku hanya 18 cm, pada bagian pangkalnya ditumbuhi dengan bulu kemaluan, selangkangannya tampak bersih.

Setelah keluar dari celananya kelihatan seram, walaupun hanya berbeda beberapa cm saja dengan kontolku namun aku harus mengakui bila kontol Mike jauh lebih panjang dan besar dari punyaku.

Sesaat Rini melihat ke arahku, dari sinar matanya yang agak panik, tampak dia agak ketakutan dan tidak menduga akan menghadapi kontol yang sebesar dan sepanjang itu. Aku mulanya juga agak ragu-ragu, tapi untuk menghentikan ini, kelihatannya sudah kepalang, karena tidak enak hati pada Mike yang telah bersedia memenuhi keinginan kami itu.

Kemudian aku mengangguk sambil tersenyum memberi semangat pada Rini. Setelah mendapatkan persetujuanku dan dengan dorongan semangat itu, Rini kemudian dengan kedua tangannya memegang kontol Mike dan mulutnya mendekat ke kontol Mike. Rini mulai menjilati kepala kontol Mike yang besar dan panjang itu. Ku dengar Mike mengatakan sesuatu pada istriku namun aku tidak fokus kepada omongannya. Aku lebih fokus menata perasaanku yang luarbiasa kacau.

Kemudian setelah cukup basah oleh air ludahnya, perlahan Rini mulai berusaha memasukkan kontol Mike ke dalam mulutnya. Terlihat sangat susah bagi Rini untuk bisa memasukkan kontol yang besar itu ke dalam mulutnya, kontolku saja dia kesulitan memasukkan ke mulutnya apalagi kontol Mike.

Terlihat mulutnya harus dibuka lebar-lebar untuk bisa menampung kontol Mike yang luarbiasa itu. Mike tampak sangat menikmati hisapan Rini di kontolnya. “Oouuuh yeaaah...suck it ...pleaseee... ooouuhh...shake it.....oouuuhhh ... lick it .. oooouuhh yeaaaahh...”desah Mike keenakan.

Kira-kira sepuluh menit Rini mengulum kontol Mike, kemudian Mike menarik kepala Rini dan mendekatkan ke wajahnya dan kemudian melumat bibir istriku. Kemudian istriku membalas melumat bibir Mike dengan ganasnya, “emmmppphhh...mmmppphhh...” desah liar mereka berdua.

Sementara tangan Mike merambah ke buahdada istriku dan mulai membuka gaunnya. Setelah gaun terlepas, sambil tetap berciuman, tangan Mike mulai menyusup ke balik celana dalam istriku yang tembus pandang sambil memainkan klitoris istriku. “MMMPPPHHH....mmmppphh..”desah istriku yang terlihat mengernyitkan dahinya, mungkin dia merasakan jari-jari lelaki lain menyentuh memeknya pertama kali. Tangan istriku sendiri tidak tinggal diam, ia terus mengelus kontol Mike yang terlihat semakin menegang.

Kemudian Mike menggendong istriku dan membawanya ke kasur. Terlihat istriku menggelayut mesra dan manja.

Secara perlahan kemudian Mike meletakkan Rini di kasur hotel yang ukurannya besar dan membuka celana dalam Rini. Hingga kini Rini telah telanjang bulat. Tampak kulitnya yang putih dan vaginanya yang tanpa rambut (Rini biasa mencukur bulu vaginanya secara teratur) merekah dan tampak basah. Kemudian Mike perlahan-lahan mengarahkan bibirnya ke leher Rini, kemudian turun ke dadanya dan mulai melumat puting susu Rini bergantian, “Ooouuuhhh ...Mike... ssshhhh...mmmmhhh” Desah Rini menikmati rangsangan Mike.

Sementara itu aku terus memperhatikan dari pintu kamar dengan menahan perasaan kacau dan bingung yang luar biasa namun seiring dengan perasaan itu datang perasaan birahi yang sangat aneh dan sangat baru ku kenal.

Setelah puas bermain-main di payudara Rini, Mike kemudian mulai menciumi pusar Rini sampai akhirnya mulai menjilati lubang memek Rini yang semakin basah. Setelah berlangsung cukup waktu, tampak Rini mulai mendekati orgasme, mengetahui demikian, Mike kemudian segera mengarahkan kontolnya ke memek Rini yang makin merekah. Sebelum memasukkan kontolnya, Mike menggosok-gosok kepala kontolnya pada bibir luar memek Rini. Badan Rini menggelinjang kegelian merasakan gosokan kontol Mike pada memeknya. “ooouuuhh...Mike...c’mon... ooouuuhhh... fuck me....ooouuuuhhh...” racau liar Rini.

Perlahan-lahan Mike mulai memasukkan kontolnya ke memek Rini. “Ooouuuhhh ...Mike... ssshhh... your...ooouuuuuhhh....sssshhh... Big....ssss...oooouuuhh.”

Ku lihat Rini berusaha membantu dengan membuka bibir memeknya lebar-lebar. “Oouuhhh...Mike...please....Oouuuhhhh”desah Rini yang membuat birahiku semakin terbakar.

Kelihatannya sangat sulit untuk kontol sebesar itu masuk ke dalam lubang memek Rini yang kecil. Tangan Mike yang satu memegang pinggul Rini sambil menariknya ke atas, sehingga pantat Rini agak terangkat dari tempat tidur, sedangkan tangannya yang satu memegang batang kontolnya yang ditekan masuk ke dalam memek Rini.

Sementara Mike sedang berusaha memasukkan kontolnya ke dalam memek Rini, ku lihat badan Rini terlihat menggelinjang-gelinjang dan dari mulutnya terdengar suara, “aahh.., aahh.., sshh.., sshh”, seperti orang sedang kepedasan.

Pada waktu Mike mulai menekan kontolnya, terdengar jeritan tertahan dari mulut Rini, “Ah.., ayaaang sakiiiit..”, dia memanggilku dan meminta pertolongan padaku, kemudian ku katakan pada Mike agar pelan-pelan saja. Ku pikir Rini terlihat masih ragu dan bimbang.

Di sisi lain dia penasaran dibuktikan dengan jari tangan istriku membuka lebar bibir luar memeknya namun di sisi lain dia bimbang dan ragu dibuktikan dengan tegangnya memek di bagian dalam.

Kemudian Mike agak menghentikan kegiatannya sebentar untuk memberikan kesempatan pada Rini mengambil nafas, kemudian Mike melanjutkan kembali usahanya untuk menaklukkan memek istriku.

Dalam hatiku, aku agak kasihan juga melihat Rini dalam keadaan seperti itu kemudian ku lihat badan Rini yang menggeliat-geliat dan tangannya yang mencengkeram alas tempat tidur dengan kuat, namun entah kenapa, itu semua membuatku terangsang dengan hebat. Mike dengan pasti tetap mendorong kontolnya masuk secara perlahan-lahan ke dalam memek Rini.

Akhirnya sesaat kemudian, hampir seluruh kontol Mike masuk ke dalam vagina Rini. Mike kemudian menggerakkan kontolnya keluar masuk dengan irama yang teratur, sementara Rini mengimbangi dengan mengerakkan pantatnya. “Oooouuhh ...yeaaahhh...ssshhhh...your pussy ....ssshhhh very tight...ooouuuhhh...your pussy...ooouuuhh ..great...”desah dan racau Mike, ku lihat dia terus menggenjot memek istriku, “Ooouuuhh ...Ayaaaaaang...punya Mike... gede bangeeeeet....aaaaaahhhhh” desah istriku padaku.

Tampak Mike menyetubuhi memek istriku, sangat sensual dan penuh penghayatan. Desahan yang diselingi lumatan bibir mereka serta dihiasi dengan sentuhan lembut membuat ruangan ini terasa panas membara. Mike menggenjot memek istriku dengan ritme yang santai, tak hentinya mereka berdua saling melumat dan menggigit lembut di leher, dada, puting dan area sensitif lainnya.

Tidak lama kemudian, ku lihat istriku akan mencapai orgasme. Tubuhnya mengejang dan mulutnya mengeluarkan jeritan tertahan, “OOOuuuhh... Mike.... ooouuuhh... Im...aaaaahhhh .... Ayaaaaang ...aku keluaaaaaaaarrrr...aaaaaakkkhhhhh” desahnya sahutannya pada ku. Bersamaan dengan itu, kakinya melingkar di pinggang Mike dan mengunci dengan erat. Sementara Mike hampir tidak bisa bergerak dan hanya menekankan kontolnya ke dalam memek Rini sekuat mungkin. “Akkkhhhhh.... “ desah orgasmenya yang terlihat luar biasa. Selang beberapa waktu, Rini mulai tampak rileks dan melonggarkan kakinya yang melingkar di pinggang Mike.

Sementara itu, Mike kemudian meneruskan kembali gerakan keluar-masuk kontolnya secara perlahan-lahan dan Rini hanya diam kelelahan dengan nafas yang tidak teratur. Tidak lama, tampaknya birahi Rini mulai bangkit lagi dan menggerakkan pantatnya lagi.

Maklum wanita kan bisa mengalami multiple orgasme.

Tidak lama kemudian, Mike mencabut penisnya dari memek Rini dan meminta Rini untuk menungging.

Setelah tepat posisinya, Rini yang saat ini menungging, kemudian Mike memasukkan kontolnya ke memek Rini dari belakang.

Aku yang sejak tadi hanya menyaksikan persetubuhan mereka, maka aku mulai tidak tahan, kemudian aku mendekat, membuka celana, dan mengarahkan kontolku yang sudah sangat tegang ke mulut Rini. Dengan sangat bernafsu, Rini berusaha mengulum kontolku sementara Mike tampak menggerakan pinggulnya semakin cepat.

“Oouuuhhh...yeaaaahhhh....your....pussy.... sssshhhh....ooouuuhhh very tight...ooouuuhhh amazing....ooouuuhhh” desah dan racau yang ku ingat waktu itu. Mike terus menggenjot memek istriku.

Tidak lama kemudian tampaknya Mike hampir mencapai klimaksnya dan mengerakkan pantatnya dengan sangat cepat. Rini mengimbangi gerakan Mike dan melepaskan kontolku dari mulutnya, sambil mengeluarkan erangan, “Ouuuhhhh...Mike..fuck me...aaah..ah..ah..ah...fuck me harder...yeaaaah....ooouuuuh.., ah.., ah”. Setelah itu Mike terlihat ejakulasi dan menekankan pantatnya rapat-rapat sehingga pinggulnya menempel ketat pada pinggul Rini. Dan pada saat hampir bersamaan Rini pun kembali mencapai orgasmenya. “AAAAAHHHHH.....” tubuhnya mengejang dan terlihat seperti menggigil. Tak lama dari itu, Mike mencabut kontolnya dan tidur telentang di samping Rini. Nafas Rini dan Mike keduanya tampak tersengal-sengal.

Aku kemudian duduk di kursi sofa yang ada di ruang tidur itu dan menarik Rini. Perlahan Rini jongkok di atasku dan mulai menurunkan memeknya yang tampak membengkak ke arah kontolku (mungkin akibat barang Mike yang sangat besar itu).

Dengan mudah kontolku masuk ke dalam memek Rini, “Ahhh...”desah Rini, terasa memeknya berbeda mungkin setelah tadi kontol Mike yang besar itu keluar masuk, membuat memek Rini agak berbeda. “ouuuh...Rini ku sayaaang.... aaahhhh...apakah kamu menikmatinya?” tanyaku pada Rini saat Rini menggenjot kontolku dari atas. Dan Rini menjawab, “aaah..aahh... iya enak...ah..ah...”jawabnya sambil menggenjot terus memeknya ke kontolku.

Kemudian ku tanya lagi, “aaahhh...ssshhh...enak mana...kontol milikuuuu....ouuuhh atau ...aaahhhhh milik diaaa....aahh...ssshhh...aaah? tanyaku dalam desahan kenikmatan yang luar biasa.

Rini pun menjawab, “ah..ah..ah.. enak ..punya muuuu...ah..ah..punyamu lebih....ah..ah..keraaaassss...dari diaaaa...ah..ah...Ayaaaaaaang ...aku dapat lagiiiiiii....AAAAAAAHHHHH” rupanya dia kembali orgasme dan aku tidak bisa menahan ejakulasi terlalu lama, mungkin akibat pengaruh situasi, “Riniiiiii ....aku juga samaaaaa...AAAAAAHHHHHHH....” Crotttt..croooot...croootttt...tidak lama kontolku memuntahkan cairan sperma di dalam vagina Rini, sampai meluber keluar.

Tampak Mike terbaring dengan lesu di ranjang dan aku di sofa. Tampaknya energi kami benar-benar terkuras.

Sementara Rini kemudian pergi ke kamar mandi, mungkin untuk pipis dan membersihkan sisa-sisa sperma Mike dan aku di memeknya. Kira-kira setengah jam kami beristirahat, Rini berinisiatif mengulum kemaluan Mike yang masih mengkerut. Sementara aku hanya memperhatikan.

Tidak lama, kontol Mike mulai membesar lagi setelah beberapa saat dikulum. Rini kemudian mengangkangkan kakinya dan menghadapkan memeknya di atas wajah Mike yang telentang tidur kemudian Rini menghadapkan wajahnya ke arah kontol Mike (69 Style).

Mike kemudian menjilati vagina Rini sampai ke lubang anusnya dan Rini sendiri sibuk mengulum dan menghisap kontol Mike. Melihat pemandangan ini, kontolku pun mulai menegang kembali.

Tak lama Rini bangun dan duduk di atas kontol Mike, kemudian Rini memasukkan kontol Mike ke memeknya dengan posisi Rini di atas. “AAAhhhh ...” desah Rini saat memasukkan kontol Mike ke memeknya.

Rini mulai menaik-turunkan pantatnya dengan bibir vagina mencengkeram kontol Mike dengan erat. Ketika Rini menaikkan pantatnya, bibir memeknya turut tertarik keluar mencengkeram kontol Mike. Dan Rini pun mendesah, “Ooouuuhhh...yeaaahhh....ooouuuhhh ..Mike....ooouuuhhh....yeaaaahhh...ahhhh..ahhh..aahh”.

Sungguh pemandangan yang sangat mengairahkan. Makin lama gerakan Rini makin cepat dan tak lama Rini tampak kembali akan mencapai orgasmenya lagi, “ooouuhhh...Mike....aaaahhhh.... Ayaaaang...akuuuuu aaaaahhhhh..” desah dia kepadaku, ku lihat dia menekankan pantatnya kuat-kuat sehingga kontol Mike masuk seluruhnya. Dan tiba-tiba Mike juga rupanya akan orgasme “Oooooohhhh....Im...aaahhhhh” desah Mike ketika akan mencapai orgasme, dengan segera Rini menarik pantatnya dan jongkok di tepi kasur sambil mengulum kemaluan Mike. Croooott...croooott..croooott...sperma Mike keluar dan masuk ke mulut istriku, sebagian mengenai wajahnya.

Rini terus menjilati dan menyedot sperma yang masih tersisa di dalam kontol Mike..”Mmmmmppphhhh ...ssslllrrppp...aaaaahhhhh...mmmmmppphh”

Sementara itu, kulihat memeknya mengarah ke arahku. Melihat pemandangan demikian, aku langsung memasukkan kontolku ke memek Rini dari belakang, “Ah...mmmppphhh...sslllrrppp” desah Rini kaget dan meneruskan mengulum kontol Mike keluar masuk mulutnya.

Ku genjot terus dan terus memek Rini, “Ah..ah..ah...Riniiii....ah...memekmuuuu...oouuuhhh pulen dan legiiiit...ah...aaahh”

“Ayaaaang...kontolmuuu...lebih keraaas dari diaaaaa.... aaahhhhh ... ayaaaaang ... akuuuu..AAAAHHHHH...” desah Rini menyambut orgasme nya kembali. Kira-kira lima belas menit kemudian, Rini kembali mencapai orgasmenya dan aku rasakan memeknya menjepit kontolku dengan erat sedang Rini masih mengocok kontol Mike dan mereka berdua berciuman dan saling melumat bibir dan lidah. Sensasi ini membuat pertahananku cepat hancur karena sensasi luar biasa ini dan tak lama aku pun kembali mencapai ejakulasi. “Riniiiii sayaaaaang...AAAAAAAAHHHHHH...” CROOOT..crooot..crooottt. desah ku saat ejakulasi yang luarbiasa.

Setelah itu, kulihat Rini masih saling melumat bibir dengan Mike, “AAAhhh... “ Desah Rini melepaskan lumatan bibirnya dengan Mike “mmmmppphhhh ... mmmpppphhh .. sslllrrppp .. mmmpphhh”desah mereka berdua.

Kemudian Rini mengelap sisa air maniku yang tertinggal di mulut memeknya dengan handuk kecil, “mmmhhh...”

Rini kemudian berbaring di ranjang dan Mike kembali memasukkan kontolnya ke memek Rini. Dan Rini pun mendesah kembali,“Oooouuhhh Mike....oouuhhh ..fuck me....ooouuuhhh....sssshhhh...yeaaaaah..”

Dan Mike pun mendesah lagi,“OOOuuuhhh... this is.....ooouuuhhh... great... oouuuhhhh..”.

Ku lihat Mike mempercepat genjotannya ke memek istriku, “ooouuuhhh ...oouuuhhh...” desah Mike, dan kulihat istriku menyambut hantaman dan genjotan kontol Mike dengan hentakan pantatnya dan mendesah, “Ah..Ah..Ah..Ah.. Mike..Aaaahhh...” desah Rini.

Melihat adegan panas seperti itu, ternyata kontolku telah tegang dari tadi, segera ku hampiri wajah Rini, Rini sedikit memiringkan tubuhnya menghadap kontolku dan tanpa disuruh Rini langsung melumat kembali kontolku, sekarang Rini menjadi sangat ahli melumat dan mengulum kontol, ku pikir tadi Mike mengajarinya. Dan aku pun mendesah kenikmatan “Oouuuh..Riniiii...kamu jadi..ouuuhh...ahli..beginiii....ooouuuhhhh apakah Mike mengajarimuuuuu???. Tanyaku sambil mendesah kenikmatan.

Ku lihat Rini menganggukkan kepalanya ketika Mike menggenjot memeknya dan melepas kulumannya namun tetap mengocok kontolku,.”Ahhh..ah...ah...iya ayaaaaang....aah..dia mengajarikuuu ..ah...tadiiii...ah...ah..ah...mmmmmppphhh”desahnya dan kembali mengulum kontol ku.

Mike terus menggenjot kontolnya sedangkan Rini terus mengulum kontolku. Mike mempercepat genjotannya dan Rini pun terlihat mengejang diiringi hisapan nya semakin kuat dan... “AAAARRRRGGGHHHHHH.... “ Erangan kami bertiga...Crooot..crooottt...crooottt kami bertiga mencapai klimaks orgasme bersama. Mike mengeluarkan spermanya di dalam memek istriku sedangkan aku di dalam mulut istriku. Kulihat Mike berangsur-angsur pelan mencabut kontolnya dari memek istriku “Aahh...” desah istriku dan langsung wajah Mike mendekati wajah istriku kemudian mereka berciuman dan saling melumat bibir lagi. Sedangkan aku berusaha berbaring di samping istriku juga, sambil melihat dari dekat adegan ciuman panas di depanku. Kemudian Mike pun ambruk di samping tubuh istriku, kini istriku diapit oleh kedua tubuh lelaki, samping kiri istriku adalah aku dan di samping kanannya Mike.

Setelah nafas kami bertiga teratur, Mike bangkit dari kasur dan menuju kamar mandi. Ketika Mike berada di kamar mandi, aku segera tanyakan ke Rini, bagaimana variasi seks threesome ini? Maka dari jawaban Rini ternyata Rini sangat menikmatinya dan Rini tetap dalam tekadnya bahwa Threesome ini hanya sekali waktu ini saja, dia tetap tidak mau mengulanginya. Aku pun menghormati keputusannya, padahal dalam hatiku saat ini tengah menikmati dan sangat menikmati threesome.

Ku lihat Mike keluar dari kamar mandi dan dia segera mengenakan pakaiannya yang tercecer, kemudian Rini pun bangkit dan duduk di sampingku yang masih telentang, Rini mengambil beberapa lembar uang, Rini pun memanggil Mike supaya mendekat kepada kami dan Rini rupanya bermaksud memberikan uang tips untuk Mike namun Mike menolaknya, kemudian Mike merengkuh leher istriku dan kembali mereka berdua berciuman dengan mesra dan panas. “EMMMPPHHHH...mmmppphhh...ssslllrrpppp...mmmhhh” desah mereka berdua sedangkan aku telentang di bawahnya melihat adegan yang luar biasa. “Aaaaahhh...” desah mereka berdua melepaskan ciuman dan lumatan liar panasnya. Setelah itu Mike pun pamit dan pergi meninggalkan kami berdua.

Setelah Mike pergi, Rini menyelimuti tubuhnya dan tubuhku kemudian kembali berbaring miring menghadap tubuhku, ku kecup mesra keningnya dan berkata lembut padanya, “I love you Honey....”

Rini pun menjawab “I love you too Honey.” Sambil Rini mengecup bibirku ringan.

Aku memiringkan tubuh menghadap tubuhnya dan berkata lagi padanya “Istriku sayang... kalau threesome dengan Mike lagi ...gimana?”

Rini menatapku sayu dan menjawab, “ terserah...”...

Bersambung...

-Credit-
Karya : kontoljaya